Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Jarang Dipakai Selama PSBB, Aki Perlu Dilepas atau Tidak?

Kompas.com - 12/09/2020, 07:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat, mulai 14 September 2020.

Kondisi ini pun akan berdampak pada kebijakan perusahaan untuk memberlakukan bekerja dari rumah atau WFH.

Dengan begitu, maka intensitas penggunaan kendaraan roda empat pun akan lebih berkurang dibandingkan sebelumnya.

Mobil tentunya akan lebih banyak berada di garasi selama penerapan WFH dan PSBB. Saat mobil jarang dipakai, sebaiknya aki dilepas atau tetap dibiarkan terpasang?

Baca juga: STNK Hilang Tapi Motor Masih Kredit, Begini Cara Mengurusnya

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, perlu tidaknya melepas akumulator tergantung pada berapa lamanya kendaraan tidak digunakan.

Jika memang cukup lama sebaiknya komponen penyimpan arus itu perlu dicopot untuk menjaga kondisinya agar tidak soak.

“Jika mobil tidak digunakan dalam waktu lama, sementara posisi aki masih tersambung maka lambat laun akinya juga akan soak,” kata Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Aki bisa dirasakan jika sudah mulai soak.Otomania-Donny Apriliananda Aki bisa dirasakan jika sudah mulai soak.

Hal ini, katanya, disebabkan adanya beberapa fitur kendaraan yang masih tetap menggunakan arus listrik dari aki.

Jadi, meskipun kendaraan tidak digunakan ada kemungkinan arus dari aki tetap berkurang karena terpakai untuk beberapa aksesori yang ada di mobil.

“Jika mobil akan digunakan kembali baru kabel aki bisa kembali dipasang, ini untuk menghindari agar aki tidak soak,” katanya.

Saat melepas dan memasang aki, pemilik kendaraan juga harus berhati-hati jangan sampai salah langkahnya.

Baca juga: Urus STNK Hilang di Samsat, Bisa Diwakilkan?

Jika salah dalam memasang atau melepasnya bukan tidak mungkin bisa menyebabkan korsleting.

Ilustrasi jumper aki mobilGridOto.com/Ryan Ilustrasi jumper aki mobil

“Saat melepas itu yang pertama pole negatifnya dulu baru pole positif, sedangkan jika memasang itu berbalikan. Yang pertama adalah yang pole positif baru pole negatif,” tuturnya.

Tetapi, sebelum melepas akumulator Didi menyarankan agar tetap memperhatikan buku panduan perawatan mobil.

Baca juga: Ini Biaya Resmi Penerbitan STNK Baru

Mengingat, setiap mobil mempunyai teknologi yang berbeda sehingga saat aki dilepas bisa saja berpengaruh pada elektronik yang ada di dalamnya.

“Bisa terjadi reset, misalkan auto power window, auto backdoornya. Dan itu perlu dilakukan setting ulang, ada yang bisa diinisialisasi sendiri tapi ada yang harus menggunakan alat scanning di bengkel,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau