JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian mobil terbakar setelah terlibat kecelakaan parah, sering terjadi. Sebagai contoh di ruas tol Solo - Semarang jalur B lajur I, pada Selasa (8/9/2020) malam.
Mobil Mercedes Benz yang terlibat kecelakaan hangus terbakar setelah sebelumnya terguling karena oleng usai ditabrak mobil CRV dari belakang.
Kecelakaan tersebut, tidak hanya membuat mobil ludes terbakar tetapi juga merenggut dua korban jiwa.
Terjadinya kebakaran pada mobil yang terlibat kecelakaan memang tidak bisa diprediksi dan juga dihindari.
Baca juga: Bisakah Membayar Pajak Kendaraan Sebelum Jatuh Tempo?
Banyak hal yang menyebabkan terjadinya kebakaran pada mobil, salah satunya yang paling sering adalah adanya kebocoran pada saluran bahan bakar.
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, kebakaran yang setelah saat kecelakaan seperti yang terjadi di tol Solo- Semarang kemungkinan besar ada bensin yang tumpah.
“Saat mobil terguling ada percikan api yang timbul akibat gesekan besi dan aspal atau beton kemudian ada bensin yang tumpah atau bocor sehingga mengakibatkan terbakar,” ujar Bambang kepada Kompas.com, Rabu (9/9/2020).
Kalau hanya penyok, Bambang melanjutkan, dan tidak ada kebocoran tangki atau saluran bahan bakar kecil kemungkinan mobil bisa terbakar.
Baca juga: Saat Bayar Pajak STNK Asli Hilang, Bisa Pakai Foto Copy?
“Kalau hanya penyok atau benturannya tidak sampai mengakibatkan bahan bakar bocor kecil kemungkinan terbakar. Kebocoran bisa saja dari tangki, saluran bahan bakar sampai mesin,” katanya.
Bambang menambahkan, kejadian ini seperti yang pernah terjadi pada kasus tabrakan di tol Cipularang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.