JAKARTA, KOMPAS.com - Peminat mobil bekas di tengah pandemi Covid-19 semakin meningkat, terlebih dengan adanya aturan ganjil genap yang mulai diterapkan kembali di wilayah DKI Jakarta.
Banyak calon pembeli yang kemudian berburu mobil seken dengan harga yang terjangkau atau di bawah Rp 100 juta.
Mobil dengan harga di bawah Rp 100 juta lebih banyak peminatnya dibandingkan yang harganya di atas Rp 100 juta.
Tidak bisa dipungkiri, mobil bekas yang paling menarik konsumen adalah dari merek asal Jepang. Meski begitu, tidak sedikit pula calon pembeli yang melirik mobil dari pabrikan Eropa.
Baca juga: Ini Syarat dan Biaya Resmi Penerbitan SIM C dan SIM A
Selain karena selera, mobil dari pabrikan Benua Biru juga dianggap mempunyai kesan berkendara yang berbeda dibandingkan dari pabrikan lainnya.
Untuk jenis mobil Eropa yang banyak dipilih adalah jenis sedan. Tipe ini selain terlihat lebih elegan juga memberikan kesan mengemudi yang lebih nyaman.
Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, untuk saat ini yang paling banyak dicari adalah dari pabrikan Jepang.
“Mobil dari pabrikan Eropa bukan belum ada (kenaikan) tapi beli sparepartnya mahal dan ini tetap menjadi pertimbangan pembeli,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Ini Aturan Soal Masa Berlaku SIM Tak Lagi Berdasarkan Tanggal Lahir
Menurutnya, dengan kondisi seperti sekarang ini yang dicari konsumen adalah mobil yang bisa diajak berhemat.
Sedangkan untuk mobil dari pabrikan Eropa identik dengan biaya perawatan yang lebih tinggi dibandingkan dari pabrikan Jepang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan