JAKARTA, KOMPAS.com - Defogger atau penghilang embun pada kaca mobil bagian belakang jarang sekali mengalami kerusakan.
Meski begitu, bukan berarti komponen tersebut bisa awet dan digunakan seumur kendaraan. Layaknya komponen kendaraan roda empat lainnya, kerusakan tetap saja terjadi.
Apabila perangkat penghilang kabut itu sudah rusak, maka kecil kemungkinan bisa diperbaiki dan kembali berfungsi seperti semula.
Untuk menghindari terjadinya kerusakan, pemilik mobil perlu memahami beberapa hal yang bisa menyebabkan kerusakan pada perangkat tersebut.
Baca juga: Mobil Bekas Harga Belasan Juta Rupiah, Bisa Dapat Lancer hingga Accord
Berikut ini 3 hal yang menyebabkan defogger rusak
1. Penggantian kaca film
Penyebab lain yang bisa membuat defogger rusak, yaitu penggantian kaca film. Ganti pelindung kaca kerap dilakukan oleh para pemilik mobil saat mengubah tampilan. Tetapi, tidak bisa sembarangan terutama bagian belakang.
Hal ini karena pada kaca belakang menempel filamen defogger yang bisa saja putus jika tidak berhati-hati saat menggantinya.
Baca juga: 10 Mobil Bekas Rp 25 Jutaan, Bisa Dapat BMW Lawas
Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, saat mengganti kaca film harus memperhatikan keberadaan filamennya.
“(Kerusakan) filamen bisa terjadi saat pelepasan kaca film mobil, filamennya itu kan menempel pada kaca. Kalau kurang hati-hati filamennya bisa putus,” ucapnya kepada Kompas.com belum lama ini.
2. Lupa mematikannya
Defogger merupakan perangkat penghilang embun pada kaca yang hanya digunakan dalam kondisi tertentu saja.
Misalnya, saat hendak digunakan kaca mobil tertutup embun sehingga menghalangi pandangan pengemudi.
Untuk itu, embun perlu dihilangkan terlebih dahulu menggunakan defogger. Tetapi, setelah kabut pada kaca hilang, defogger sebaiknya segera dimatikan.
Baca juga: Mobil Bekas Harga Rp 60 Jutaan, Ini Pilihannya
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, bekerja dengan cara memanaskan filamen yang menempel pada kaca.