JAKARTA, KOMPAS.com- Kondisi jalanan yang lengang kadang menjadi kesempatan bagi pengendara untuk memacu kendaraannya hingga melebihi batas kecepatan yang diperbolehkan.
Tidak hanya di ruas jalan tol, di jalanan perkotaan kadang juga menjadi ruang yang dimanfaatkan pengendara untuk kebut-kebutan.
Padahal, aksi memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di jalanan yang sepi bukan berarti lebih aman dibandingkan saat lalu lintas padat.
Sebaliknya, saat kondisi jalanan perkotaan sedang lengang justru memiliki potensi berbahaya jika pengendara nekat memacu kendaraannya hingga melebihi batas kecepatan.
Baca juga: 10 Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Bisa Dapat BMW Lawas
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, aksi kebut-kebutan di jalanan yang tampak sepi akan menghadirkan bahaya yang tidak terduga.
Bahkan, kondisi ini berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan yang lebih fatal dibandingkan saat kondisi lalu lintas padat atau normal.
“Memanfaatkan jalan sepi (untuk kebut-kebutan), tapi bagaimana pun sepi itu adalah ruang publik. Dan hal ini memberikan peluang terjadinya kecelakaan fatal,” ujar Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Jusri menambahkan, beberapa kecelakaan fatal justru terjadi saat kondisi jalanan lengang. Hal ini disebabkan, saat kondisi jalanan sepi tidak hanya pengendara saja yang beranggapan demikian, tetapi pengguna jalan lain juga beranggapan sama.
Baca juga: 10 Mobil Bekas Asal Eropa dan AS Harga Rp 50 Jutaan
“Lihat kecelakaan fatal yang terjadi dalam situasi sepi, Bagaimanapun jalan raya adalah ruang publik. Sepi justru berbahaya karena orang lain juga akan menganggap jalanan sepi dan tiba-tiba mereka melintas,” ucapnya.
Untuk itu, Jusri menyarankan kepada para pengendara kendaraan bermotor agar tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang sudah ada.
Meskipun jalanan lengan bukan berarti pengemudi bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
Baca juga: Mobil Bekas Harga Rp 60 Jutaan, Ini Pilihannya
Perilaku tersebut tentunya bisa menimbulkan bahayakan bagi orang lain dan merusak fasilitas publik.
“Sebaiknya pengendara tetap mengikuti aturan yang ada, ini bukan persoalan keterampilan hard skill tapi juga soft skill pola pikir. Jalanan sepi main geber saja, ingat ini jalan raya bukan sirkuit,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.