Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2020, 15:28 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlanjut hingga saat ini, rupanya tak menyurutkan laju tren peningkatan ekspor produk-produk keluaran Suzuki di semester II 2020.

Sepanjang Juli lalu, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) berhasil mengapalkan 5.030 unit mobil dalam bentuk completely built up (CBU) dan completely knock down (CKD). Jumlah tersebut diklaim lebih tinggi 329 persen bila dibangikan dari bulan sebelumnya atau Juni 2020.

"Volume ekspor Juli meningkat signifikan dibandingkan Juni. Model-model yang berkontribusi besar terhadap peningkatan tersebut di antaranya adalah XL7 dan Ertiga. XL7 sendiri menjadi model yang paling banyak dikapalkan," ucap Asisstant Department Head Production Planning Control PT SIM Aris Yuliyantoro, dalam keterangan resminya, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Datang ke Thailand, Banderol Suzuki XL7 Tembus Rp 360 Juta

SUV murah Suzuki XL7 menyumbang ekspor sebanyak 2.694 unit atau 54 persen sepanjang Juli. Sedangkan MPV murahnya, Ertiga, sebanyak 1.871 unit atau berkontribusi 37 persen terhadap volume ekspor Suzuki.

 Suzuki XL7 BIMS 2020                      penggym Suzuki XL7 BIMS 2020

Sisanya, ditempati oleh model-model Suzuki lain, seperti New Carry dan APV yang menyumbang kegiatan ekspor dengan total dari CBU hingga 4.322 unit dan CKD 708 unit.

Model-model tersebut dikirim ke beberapa negara yang ada di Asia dan Amerikan Latin. Mulai dari Filipina, Vietnam, dan Mexico yang menjadi tiga negara pengimpor terbesar selain Thailang, Mynmar, dan Taiwan.

Aris mengatakan adanya tren positif tersebut memperlihatkan bahwa pasar otomotif dan ekonomi di negara lain mulai berangsur pulih. Dengan demikian membangun optimisme Suzuki Indonesia untuk terus mengembangkan pasar ekspor melalui produk lokalnya.

Baca juga: Impresi Agresif Suzuki Baleno Hatchback Facelift

Uji Irit All New Suzuki Ertiga Uji Irit All New Suzuki Ertiga

"Suzuki saat ini memang tengah memfokuskan diri pada produk-produk lokal, baik untuk pasar domestik atau mancanegara, seperti di kawasan Asia Tenggara, Amerika Latin, hingga Oseania," ujar Aris.

"Upaya ini diharapkan mampu mendorong pemulihan berbagai industri pendukung, sehingga membantu pemerintah dalam memulihkan perekonomian saat ini," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com