Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Banyak yang Tahu, Ini Arti Warna Coklat dari Rambu Penunjuk Arah

Kompas.com - 13/08/2020, 15:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sering kita temui warna latar dari rambu penunjuk arah di jalan berbeda-beda. Ada yang berwarna hijau, biru, coklat, bahkan kuning atau merah.

Setiap warna rambu ternyata punya arti tersendiri. Pengendara harus paham makna dari warna rambu agar dapat berlalu lintas dengan baik.

Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), mengatakan, pengendara tak semata dituntut terampil saat berkendara di jalan raya. Salah satu aspek penting dalam berkendara adalah memahami makna rambu-rambu yang dipasang di jalan.

“Ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan lalu lintas jalan yang aman, nyaman, dan selamat. Karena keselamatan untuk semua pengguna jalan,” ujar Edo kepada Kompas.com, (12/8/2020).

Baca juga: Kemenangan KTM di MotoGP Ternyata Sudah Setting-an

Contoh rambu lalu lintas petunjuk.Febri Ardani/KompasOtomotif Contoh rambu lalu lintas petunjuk.

“Kehadiran rambu diharapkan ikut mewujudkan lalu lintas jalan menjadi lebih harmonis. Kata kuncinya, pengendara sudi menaati rambu yang ada,” ucap Edo.

Menurut dia, ada banyak jenis dan warna rambu lalu lintas di jalan. Setiap warna memiliki makna berbeda dan harus disikapi oleh para pengendara.

“Untuk menyegarkan ingatan kita, warna hijau bermakna sebagai petunjuk informasi. Misal, informasi mengenai lokasi atau tempat,” kata Edo.

Baca juga: Ada Lagi, Konsep Social Distancing Bus dengan Sekat oleh PO Raya

Rambu lalu lintas di Tol Jombang-Mojokerto.Dokumentasi PT Marga Harjaya Infrastruktur Rambu lalu lintas di Tol Jombang-Mojokerto.

Serupa dengan hijau adalah warna coklat. Bedanya, rambu warna coklat menunjukkan lokasi wisata atau ruang publik, misalnya pantai dan museum.

“Lalu, warna biru. Makna rambu ini adalah perintah. Misal, memerintahkan pengendara untuk berputar arah di lokasi yang sudah ditentukan. Sedangkan warna merah bermakna larangan, misal dilarang berhenti,” tuturnya.

Terakhir, warna kuning. Rambu ini punya makna sebagai peringatan. Tujuannya agar pengguna jalan lebih waspada.

Baca juga: Prediksi Harga MG HS, Calon Pesaing CX-30 dan Eclipse Cross

Rambu lalu lintas perlu ditambah di sekitar Apotek SenopatiNTMC Polri Rambu lalu lintas perlu ditambah di sekitar Apotek Senopati

 

Contoh rambu bergambar tebing yang berguguran. Peringatan bagi pengguna jalan bahwa di area itu rawan longsor sehingga mutlak ekstra waspada ketika melintas di sana.

“Sejatinya memang bukan semata paham akan jenis dan makna warna rambut. Para pengendara juga diharapkan sudi mengimplementasikannya. Menerapkan dalam keseharian. Harapannya, lalu lintas jalan menjadi lebih aman, nyaman, dan selamat,” ujar Edo.

Rambu

Rambu lalu lintas larangan berbelok ke Stasiun Sudirman di persimpangan UOB tanda dimulainya satu arah, Jumat (22/12/2017)Stanly Rambu lalu lintas larangan berbelok ke Stasiun Sudirman di persimpangan UOB tanda dimulainya satu arah, Jumat (22/12/2017)

Mempelajari rambu lalu lintas seharusnya dilakukan sebelum mengikuti ujian pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Pertanyaan dalam ujian teori biasanya melibatkan rambu lalu lintas. Lantas dari mana sumber pelajarannya?

Penjabaran tentang rambu lalu lintas diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun 2014 Tentang Lalu Lintas. Dalam Bab 1 Pasal 1 dijelaskan “ Rambu Lalu Lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk, bagi pengguna jalan”.

Coba jelaskan arti masing-masing rambu lalu lintas ini. Febri Ardani/KompasOtomotif - Berbagai sumber Coba jelaskan arti masing-masing rambu lalu lintas ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com