Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Layangan, Bikers Perlu Lebih Waspada di Jalan

Kompas.com - 25/06/2020, 09:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengguna sepeda motor dituntut lebih waspada di jalan, memasuki musim bermain layangan di Ibu Kota. Pasalnya belakangan sedang marak kasus pengendara yang cidera akibat terlilit benang layangan.

Keberadaan benang di jalan biasanya berasal dari layang-layang yang putus dan bisa menghampiri siapa saja.

Sialnya, benang layangan ini kerap mampir ke jalan. Dengan ukuran yang kecil, namun kuat, benang layangan yang tidak terlihat ini bisa membahayakan pengendara, terutama saat memacu motor dengan cepat.

Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, pengendara sepeda motor wajib menggunakan perlengkapan berkendara yang lengkap, terutama helm.

Baca juga: Bocoran Wujud Wuling Victory yang Jadi Rival Toyota Innova

Sejumlah anak bermain layang-layang dan warga mulai beraktivitas olah raga di Lapangan Serbaguna kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/5/2020). Pemkot Bekasi akan segera memberlakukan tatanan normal baru pada bulan Juni mendatang.ANTARA FOTO/PARAMAYUDA Sejumlah anak bermain layang-layang dan warga mulai beraktivitas olah raga di Lapangan Serbaguna kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/5/2020). Pemkot Bekasi akan segera memberlakukan tatanan normal baru pada bulan Juni mendatang.

Tidak hanya itu, untuk menghindari lilitan benang layangan, pemotor juga disarankan memakai buff atau balaclava yang bisa menutupi leher.

“Jadi fungsi buff atau balaclava ini juga bisa untuk melindungi leher. Usahakan jangan ada celah di leher, agar benang tidak tersangkut,” ucap Jusri, kepada Kompas.com belum lama ini.

Selain itu, pemotor disarankan untuk menjaga kecepatan sesuai batas yang ditetapkan. Serta selalu memantau kondisi sekitar, terutama saat terlihat ada layangan putus.

Baca juga: Harga Gran Max Baru Tembus Rp 300 Juta dengan Fitur Mobil Mewah

Salah seorang korban bebang layang putus di Mataram Muhammad FebrianMuhammad Febrian Salah seorang korban bebang layang putus di Mataram Muhammad Febrian

Menurutnya, saat terasa seperti ada benang yang tersangut di anggota tubuh atau motor, segera hentikan motor dengan aman. Jangan lupa sein ke kiri agar pengendara di belakang tidak kaget.

Singkirkan benang layangan yang melilit anggota tubuh atau motor. Anda bisa menggunakan benda yang tajam, atau korek gas.

“Kalau kita tetap jalan terus, potensi benang melilit anggota tubuh semakin besar. Pengendara bisa hilang kendali, kemudian terjadi kecelakaan. Jadi kuncinya jangan ngebut, sambil memperhatikan kondisi sekitar,” kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau