Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Mengendarai Motor Matik yang Benar

Kompas.com - 12/05/2020, 15:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai sepeda motor matik bisa dikatakan cukup mudah, bahkan bagi seorang pemula sekalipun.

Dengan kendali tuas gas dan rem, pengendara motor dengan transmisi otomatis tidak perlu memikirkan saat perpindahan gigi layaknya motor manual.

Meski begitu, masih banyak pengendara motor matik yang melakukan kesalahan saat mengendarainya di jalan raya.

Baca juga: Selain Aki, Komponen Mobil Apa Lagi yang Harus Dicopot Selama PSBB?

Terutama dalam hal buka tutup gas saat mobil hendak berjalan atau dalam kecepatan tinggi. Padahal, perlakuan motor matik ini tidak seperti manual, yang tingkat kecepatannya menyesuaikan posisi gigi transmisi.

Agus Sani, Head of Safety Riding Wahana, Main Dealer motor Honda wilayah Jakarta-Tangerang mengatakan, ada tiga hal yang perlu dilakukan oleh pemula yang baru belajar naik motor skutik.

"Yang paling penting adalah kita harus tahu saat buka tutup gas yang aman saat menggunakan motor matik," ujar Agus kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Fatalitas Kecelakaan Justru Semakin Tinggi Saat Jalan Kosong

Pasalnya, buka tutup gas pada skutik merupakan hal krusial. Maka dari itu, pengaturan buka tutup gas juga diperlukan agar motor tidak 'nyelonong'' saat melaju di jalan turunan atau tanjakan.

Berikut cara benar berkendara motor matik

1. Buka gas perlahan

Karena praktis tak sedikit yang menyepelekan cara mengendarai skutikFoto: Wahana/Istimewa Karena praktis tak sedikit yang menyepelekan cara mengendarai skutik

Agus mengatakan, saat akan menjalankan motor usahakan agar tidak membuka gas secara spontan tetapi bertahap. Lakukan, tahapan ini sampai kendaraan melaju dengan stabil.

“Saat awal buka gas secara bertahap sampai kecepatan stabil, jangan membuka gas secara spontan,” katanya.

2. Jangan tutup gas saat jalanan menurun

Berkendara motor matikStanly/Otomania Berkendara motor matik

Tak sedikit pengendara motor matik menutup gas ketika melaju di jalanan menurun. Padahal, menurut Agus, jika hal itu dilakukan justru motor akan los, karena mesin tidak membantu proses pengereman.

“Saat turunan atau jalan menurun usahakan gas harus terisi tidak ditutup habis, karena jika di tutup habis maka motor akan loss atau mesin tidak membantu pengereman,” ucapnya.

Baca juga: Mobil Matik Terparkir Lama, Sebaiknya Posisi Transmisi di N atau P?

3. Gunakan rem depan belakang

Mengerem sepeda motor ada teorinya.mpm-motor.co.id Mengerem sepeda motor ada teorinya.

Seperti diketahui motor matik tidak memiliki engine brake layaknya motor manual yang bisa dimanfaatkan untuk membantu proses pengereman.

Untuk itu, agar lebih aman saat menggunakan motor matik Agus menyarankan agar pengereman dilakukan secara bersamaan antara rem belakang dan rem depan.

“Untuk penggunaan rem, usahakan untuk selalu mengerem dengan kedua rem (depan dan belakang) secara bersamaan agar pengereman lebih efektif,” tuturnya.

Baca juga: Bensin Basi Juga Bisa Terjadi pada Motor Injeksi?

4. Jari jangan menempel di rem

Agus juga mengatakan, saat pengendara sudah menguasai buka tutup gas dengan baik dan benar sebaiknya jari tangan tidak perlu menempel pada tuas rem.

“Jika sudah menguasai buka tutup gas dengan baik maka jari tangan usahakan untuk tidak selalu standby di tuas rem kanan dan kiri,”

5. Jangan andalkan kecepatan untuk keseimbangan

Test Ride Lambretta V200 Special di Telkomsel IIMS 2019KOMPAS.com/Gilang Test Ride Lambretta V200 Special di Telkomsel IIMS 2019

Tak sedikit pengendara motor matik yang kurang mampu untuk menjaga keseimbangan saat melaju pada kecepatan rendah. Akibatnya, mereka pun memilih menambah kecepatan agar bisa lebih stabil.

Oke Desiyanto, Safety Riding Supervisor Astra Motor Jateng mengatakan, yang diamati di lapangan adalah kecenderungan pemula dalam mencapai keseimbangan berkendara dengan selalu mengandalkan tarikan gas.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Isi Bensin Penuh Bisa Bikin Tangki Kendaraan Awet?

“Ini yang membuat mereka tidak mahir menguasai atau mengendalikan kendaraan sepenuhnya. Akhirnya terbiasa selalu mengegas sebagai kompensasi untuk kendaraannya bisa tegak berjalan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau