SEMARANG, KOMPAS.com - Mengendarai sepeda motor dengan transmisi otomatis bisa dibilang lebih nyaman dibandingkan dengan motor bebek atau motor sport.
Pengendara hanya perlu mengatur gas dan laju kendaraan tanpa harus memikirkan waktu perpindahan gigi percepatan.
Selain lebih simpel, motor matik juga lebih fungsional saat digunakan untuk membawa barang atau belanjaan.
Tetapi, tidak sedikit pemilik motor matik yang dibuat khawatir jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada vanbeltnya.
Baca juga: Knalpot Motor Ngelitik Usai Dipakai, Ini Alasannya
Mengingat, posisinya tersembunyi di blok kiri dan tertutup sehingga pemilik sulit untuk mengetahui kondisinya.
Berbeda dengan motor bebek atau motor sport yang posisi rantainya terlihat, sehingga pengendara bisa memantau kondisinya.
Putusnya karet penggerak roda belakang ini tidak jarang dialami oleh pengendara saat tengah berkendara.
Sehingga, saat gas digeber motor tidak mau jalan hanya suara gaung knalpot dan mesin saja yang terdengar kencang.
Kondisi ini tentunya bisa berbahaya, mengingat pengendara di belakangnya mungkin saja tidak menyadari hal tersebut dan bisa menyebabkan kecelakaan.
Baca juga: PSBB di Bogor, Banyak Pelanggar Tak Tahu Aturan Posisi Duduk Penumpang
Putusnya vanbelt tersebut sebenarnya bisa diantisipasi, yakni dengan melakukan servis secara berkala.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.