JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil di Tanah Air diprediksi runtuh, turun signifikan hingga 40 persen, imbas pagebluk atau wabah virus corona (Covid-19).
Bahkan, proyeksi penjualan yang sebelumnya diharapkan bisa naik 5 persen dari 1 juta unit di 2019, pupus seketika.
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan, situasi saat ini sangat berat. Kondisi ini pun membuat sebagian agen pemegang merek (APM) mulai merevisi target penjualan.
"Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( Gaikindo) sudah mengeluarkan data untuk pasar tahun ini jadi 600.000 unit. Pasar Januari-Desember turun lebih dari 40 persen," ucap Amel kepada media saat sesi tanya-jawab dengan video conference, Senin (6/4/2020).
Baca juga: Ragam Mobil Bekas Rp 100 Jutaan, Dapat CR-V sampai Camry
"Melihat dari itu, volumenya akan disesuaikan dengan pasarnya. Daihatsu memperkirakan penurunan sama dengan Gaikindo, sekitar 40 persenan," kata dia.
Untuk penjualan, Amel mengatakan pasar otomotif pada Maret 2020 anjlok hingga 22 persen, sementara Daihatsu turun sampai 20 persen. Namun, jumlah tersebut diklaim masih lebih baik bila dibandingkan negara lain, seperti Eropa yang penurunannya hingga 80 persen.
Tapi, untuk proyeksi pada April ini, Amel menjelaskan penjualan mobil diperkirakan akan lebih turun signifikan. Adanya pengaruh dari faktor penunjang lain yang ikut terdampak pagebluk corona.
"Bisa lebih buruk di April, kerena banyak sekali pengaruhnya. Samsat tutup jadi tidak bisa lakukan registrasi untuk mendapatkan STNK, April ini kita perkirakan lebih buruk dari Maret," ucap Amel.
Baca juga: Ventilator untuk Pasien Corona, Daihatsu Tunggu Cetak Biru Pemerintah
Lebih lanjut Amel menjelaskan selain dari sisi penjualan, ancaman virus corona saat ini juga sudah membuat aktivitas produksi terganggu. Daihatsu sendiri sudah memangkas produksi menjadi satu shift.
Selain itu, jam kerjanya pun juga ikut dibatasai menjadi lebih cepat untuk menjaga kesehatan karyawan serta mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah mengenai social distancing.
Imbas dari aktivitas produksi yang menurun, menurut Amel langsug otomatis berpengaruh pada jumlah produksi yang ikut berkurang drastis dari biasanya.
"Produksi saat ini hanya 1 shift selesainya jam 15.00 WIB, masuknya 7.30 WIB, jadi 1,5 jam lebih cepat. Dengan 1 shift kurang dari 8 jam, produksi kami drop-nya luar biasa banyak, biasanya sebulan 40.000-50.000-an, sekarang bisa bayangkan pasarnya Daihatsu turun 20 persen," ucap Amel.
Baca juga: Giliran Toyota Kerek Harga Avanza di April 2020
Ketika mengkonfirmasikan mengenai revisi target, Sekretaris Gakindo Kukuh Kumara, membenarkan hal tersebut melalui pesan singkatnya.
"Betul, untuk 2020 ini dikisaran 600.000 unit. Turun 40 persenen lebih," kata Kukuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.