Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Virus Corona, Asosiasi Ojol Minta Penumpang Bawa Helm Sendiri

Kompas.com - 18/03/2020, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara ojek online (ojol) yang tergabung dalam asosiasi Gabungan Transportasi Roda Dua (Garda) Indonesia mengimbau agar penumpang membawa helm pribadi saat menggunakan jasanya.

Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono menyebutkan, hal itu dilakukan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) yang saat ini kian meluas di Tanah Air.

Untuk diketahui, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wabah tersebut mampu menular melalui percikan droplet (liur) karena bersin dan batuk, serta mengenai obyek atau permukaan benda yang ada di sekitar penderita.

Baca juga: Pelayanan Satpas SIM Tetap Beroperasi dengan Status Siaga Corona

Pengemudi ojek online dengan penumpangnya berada di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarat Pusat, Rabu (11/3/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif ojek online untuk zona 2 atau wilayah Jabodetabek pada 16 Maret 2020. Kemenhub memutuskan untuk menaikan tarif batas bawah (TBB) ojol sebesar Rp 250 per kilometer (km) menjadi Rp 2.250 per km, dari sebelumnya Rp 2.000 per km.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek online dengan penumpangnya berada di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarat Pusat, Rabu (11/3/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif ojek online untuk zona 2 atau wilayah Jabodetabek pada 16 Maret 2020. Kemenhub memutuskan untuk menaikan tarif batas bawah (TBB) ojol sebesar Rp 250 per kilometer (km) menjadi Rp 2.250 per km, dari sebelumnya Rp 2.000 per km.

"Kami menyarankan untuk warga yang rutin menggunakan jasa ojol agar mulai membawa helm SNI pribadi. Gunakan tas khusus helm untuk membawa helm demi keamanan dan kenyamanan di tengah merebaknya virus corona," kata Igun kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Ia juga menyebut bahwa langkah antisipasi lebih baik karena bisa jadi penumpang lain yang menggunakan helm batuk dan tanpa sengaja percikan liurnya mengenai kaca helm atau bagian lain.

Pada kesempatan yang sama, Igun juga memberikan 15 protokol kesehatan untuk ojol guna mengantisipasi penyebaran virus corona, mulai dari menggunakan masker kesehatan, helm SNI berpenutup wajah, sampai menyiapkan plastik atau kantong khusus untuk menyimpan uang kertas atau logam.

Baca juga: Rentan Terkena Virus Corona, Driver Ojol Minta Perlindungan Pemerintah

Imbauan OjolKOMPAS.com/Ruly Imbauan Ojol

Berikut 15 daftar protokol ojol dari Garda untuk antisipasi penyebaran virus corona:

1. Gunakan masker kesehatan/bedah ataupun masker seni N-95.
2. Upayakan menggunakan helm SNI berpenutup wajah.
3. Gunakan sarung tangan bersih higienis.
4. Gunakan atribut lengkap tertutup.
5. Tutupi bagian leher dengan buff atau syal.
6. Gunakan sepatu tertutup dan kaus kaki.
7. Upayakan membawa hand sanitizer dan sabun cair mengandung antiseptik.
8. Lindungi keluarga di rumah dengan menyiapkan disinfektan untuk mencuci atribut dan perlengkapan lain.
9. Atribut ojol jangan langsung masuk ke dalam rumah, cuci dengan disinfektan.
10. Upayakan rajin minum vitamin tambahan untuk menambah imunitas.
11. Jaga kebersihan makanan dan minuman sehat.
12. Rajin cuci tangan dengan sabun cair mengandung antiseptik.
13. Hindari kontak dengan terduga Covid-19.
14. Siapkan plastik atau kantong khusus untuk menyimpan uang kertas atau logam.
15. Cek kesehatan jika mengalami gejala flu dan batuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau