JAKARTA, KOMPAS.com - Royal Alloy sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Sebagai awalan, GP200 yang diperkenalkan untuk mencuri perhatian para pecinta skuter matik (skutik) retro.
Namum, Royal Alloy GP200 tidak sendiri bermain di segmen skutik retro di kelas 200 cc. Sebelumnya, sudah ada Lambretta dengan V200.
Baca juga: Royal Alloy GP200 Mulai Dijual, Harga Rp 89 Juta
Kedua skutik ini sekilas memiliki desain yang mirip. GP200 dan V200 juga sama-sama menggunakan transmisi otomatis.
GP200 menggunakan mesin silinder tunggal, 4-langkah, dengan 4 klep. Sedangkan V200, juga menggunakan mesin silinder tunggal, 4-langkah. Tapi, kapasitasnya sedikit berbeda. GP200 berkapasitas 181 cc, sementara V200 berkapasitas 169 cc.
Tentunya, rasio kompresi juga lebih besar GP200 dengan 11,6:1. Untuk V200, rasio kompresinya hanya 10,7:1.
Tenaga maksimal yang dihasilkan juga jauh lebih besar GP200 dengan 14,5 kW pada 9.500 rpm. Sementara V200, hanya 8,8 kW pada 8.000 rpm. Begitu pula torsinya, GP200 memiliki torsi 16 Nm pada 7.000 rpm dan V200 hanya 12,2 Nm pada 5.500 rpm.
Baca juga: Skuter Matik Retro Royal Alloy, Saingan Kuat Lambretta
Bicara soal dimensi, masih sedikit lebih besar V200 dengan Panjang x Lebar x Tinggi, 1.890 mm x 695 mm x 1.130 mm. Dimensi GP200 hanya 1870 mm x 620 mm x 1.150 mm. Tinggi joknya masih lebih rendah GP200 yang hanya 770 mm, sementara V200 mencapai 800 mm.
Dari bobotnya, masih lebih ringan Lambretta V200 yang hanya 134 kg dibandingkan Royal Alloy GP200 dengan 148 kg. Kapasitas tangki bahan bakar lebih unggul GP200 dengan 11 liter. Hampir dua kali lipatnya V200 yang hanya 6 liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.