Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Motor Bebek 2 Tak yang Paling Banyak Direstorasi

Kompas.com - 13/03/2020, 14:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

Edisi pertama dari keluarga FIZR yang lahir pada kisaran 1992 hingga 1996 ini juga tidak luput dari incaran para penghobi bebek dua tak.

Tidak heran jika motor yang masih menggunakan kopling otomatis ini juga dipilih untuk dipulihkan seperti baru.

“Sekarang pun masih banyak yang mencarinya, mungkin dulu saat motor ini diluncurkan belum sempat membeli. Kemudian sudah ada yang direstorasi jadi langsung dibeli,” katanya.

Baca juga: Harga Silinder Yamaha 125Z Lebih Mahal dari Aerox 155

Yamaha 125Z

Motor bebek Yamaha 125Z juga menjadi salah satu bahan paling dicari untuk direstorasi. Motor dua tak yang dipasarkan di Indonesia kisaran 2000an dengan status CBU (Completely Built Up) ini banyak diburu para kolektor.

Tidak heran, jika harga yang ditawarkan pun tidak ada lagi yang murah. Mulai dari puluhan juta rupiah sampai dengan ratusan juta rupiah.

Harga tersebut menyesuaikan dengan kondisi motor dan juga keasliannya.

“125Z ini memang motor yang langka, saat ini juga sedang booming lagi. Harganya naik cukup banyak karena banyak yang mencarinya,” ucapnya.

Baca juga: Selain RX-King, Yamaha 125Z Ini Dijual Rp 150 Juta

Satria

Suzuki Satria 120 LSCM (Hiu) salah satu motor hasil restorasi Tian NKistimewa Suzuki Satria 120 LSCM (Hiu) salah satu motor hasil restorasi Tian NK

Motor 2-tak keluaran dari Suzuki juga tidak luput dari sasaran restorasi motor. Salah satunya yang banyak digemari adalah Suzuki Satria.

Mulai Satria S, Satria 120 RU (lumba) dan terakhir Satria 120 LSCM (Hiu). Motor yang pernah menjadi idola pada era 90an ini sampai saat ini masih banyak peminatnya.

Maka tidak heran jika kuda besi model RG sport ini banyak menjadi pilihan untuk direstorasi seperti keluaran dari pabrikan.

Baca juga: Satria 2-tak Termahal, Tembus Rp 45 Juta

“Untuk keluarga Suzuki yang menjadi pilihan restorasi itu salah satunya Suzuki Satria, mulai dari Lumba sampai dengan Hiu itu masih banyak yang mencarinya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com