Cara Toyota Wujudkan Mobilitas Tanpa Emisi di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia kembali membuktikan komitmennya mewujudkan mobilitas hijau rendah emisi melalui kolaborasi tiga pilar sekaligus, yaitu pada pemerintah, pengusaha, serta akademisi atau biasa dikenal dengan pendekatan triple helix.

Melalui sinergisitas PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) kegiatan tersebut dibalut dalam acara 'Beyond Zero: Mobilitas untuk Netralitas Karbon' di Indonesia International Motor Show (IIMS), JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Pada kesempatan itu, perseroan juga berusaha memperkenalkan berbagai teknologi yang disesuaikan dengan kondisi, kebijakan energi, dan lingkungan di setiap negara, termasuk Indonesia.

Baca juga: Peraturan Kemenhub 2023: Kendala Kustomisasi Kendaraan di Indonesia

Lihat Foto

Gelaran Beyond Zero: Mobilitas untuk Netralitas Karbon' di Indonesia International Motor Show (IIMS), JIExpo Kemayoran, Jakarta.(dok.TMMIN)

"Acara ini memperlihatkan upaya Toyota untuk melampaui pencapaian emisi karbon nol dan memberikan nilai tambah dengan terus mencari solusi untuk kehidupan yang lebih baik," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta dalam seremoninya, di IIMS 2025.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, serta perwakilan dari berbagai lembaga, seperti BRIN, BBIA, Pertamina, PLN, hingga Toyota Motor Corporation.

Kolaborasi tersebut bertujuan untuk menciptakan solusi inovatif yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi di Indonesia.

Peran akademisi dari universitas ternama seperti ITB, UGM, dan NUS serta pihak-pihak lain yang mendukung semakin memperkuat upaya ini.

Baca juga: Samsat Keliling di IIMS 2025: Mudah dan Praktis

Lihat Foto

Gelaran Beyond Zero: Mobilitas untuk Netralitas Karbon di Indonesia International Motor Show (IIMS), JIExpo Kemayoran, Jakarta.(dok.TMMIN)

Acara ini juga menjadi contoh kolaborasi yang sukses antara Toyota Indonesia dan Kementerian Perindustrian, yang turut berperan dalam mendukung Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS).

Pada 2024, AIGIS pertama kali diadakan dengan tema yang berfokus pada pengembangan industri hijau dan penggunaan energi.

Mengingat kesuksesan acara tersebut, Kemenperin berencana menjadikan AIGIS sebagai platform tahunan untuk mempercepat dekarbonisasi industri di Indonesia.

"Tema AIGIS 2025 yaitu 'Mendorong Dekarbonisasi Industri melalui Ekosistem Industri Hijau' sangat selaras dengan target yang tengah dijalankan oleh Kemenperin," kata Setia.

Toyota Indonesia mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi dalam mewujudkan Net Zero Emissions pada tahun 2060.

"Kami menyadari dengan target pengurangan emisi ini tidak bisa dicapai oleh satu pihak, atau satu teknologi saja. Sehingga, dalam acara ini, kami menyajikan berbagai jenis kendaraan dan teknologi energi dengan strategi multi-pathway," kata Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto.

Diketahui, pada gelaran yang berlangsung hingga 15 Februari 2025 kemarin, pengunjung bisa merasakan pengalaman langsung dengan berbagai pilihan kendaraan ramah lingkungan, termasuk yang menggunakan teknologi flexy-fuel dan elektrifikasi seperti HEV, PHEV, BEV, serta FCEV.

Baca juga: Tren SUV Hybrid di IIMS 2025: Ada Promo Diskon Menarik!

Lihat Foto

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi(dok.TMMIN)

Teknologi-teknologi ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengurangan emisi karbon dan mendukung penggunaan bahan bakar ramah lingkungan seperti bioetanol.

Lebih jauh, Toyota Indonesia juga memanfaatkan teknologi multi-pathway mendukung pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Mesin yang kompatibel dengan bahan bakar bio-etanol, seperti yang ada pada Fortuner Flexy Fuel Vehicle (FFV) dan Kijang Innova Zenix Hybrid FFV, berkontribusi pada ketahanan energi nasional dan kesejahteraan petani Indonesia yang menghasilkan bioetanol.

"Toyota Indonesia mendukung program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission 2060 dengan menyediakan berbagai pilihan kendaraan elektrifikasi (xEV) dan terus mengembangkan teknologi elektrifikasi," kata Wakil Presiden Direktur PT TAM Henry Tanoto.