SOLO, KOMPAS.com - Melakukan pembaruan total alias restorasi pada sepeda motor, tidak boleh sembarangan. Terutama untuk jenis motor yang akan dijadikan baru kembali menggunakan onderdil orisinil.
Biasanya, restorasi hanya dilakukan pada kuda besi yang pernah melegenda dan masih banyak peminatnya hingga saat ini.
Kebanyakan yang menjadi sasaran untuk dipulihkan menjadi seperti kondisi semula, yaitu motor yang masih menggunakan mesin 2-tak.
Motor yang pernah menjadi idola di tahun 90an tersebut dinilai layak untuk dikembalikan seperti baru lagi.
Hal ini karena, meskipun motor yang masih menggunakan oli samping itu tidak lagi diproduksi, tetapi pencintanya masih sangat banyak.
Bahkan, masih banyak yang memburu keberadaan motor dua langka itu untuk koleksi atau sekadar untuk memenuhi hobi saja.
Nanang Wahyu K seorang spesialis restorasi asal Solo mengatakan, selama ini dirinya tidak bisa sembarangan memilih motor untuk direstorasi.
Hanya motor-motor tertentu saja yang menjadi bahan untuk dipulihkan seperti bawaan pabrik.
“Motor-motor yang akan direstorasi biasanya motor yang dulu banyak digemari, sampai sekarang juga masih banyak diminati. Memang kebanyakan motor dua tak,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
Berikut deretan motor-motor dua tak yang paling banyak direstorasi
Yamaha memiliki banyak motor bebek bermesin dua tak. Salah satu yang pernah menjadi idola kawula muda adalah FIZR.
Motor generasi ketiga dari keluarga Force 1 ini begitu diganderungi pada 90an. Bahkan sampai saat ini pun pencinta motor berknalpot racing ini juga masih cukup banyak.
“Biasanya yang direstorasi yang spesial edition, seperti livery Marlboro, Caltex, Milenium itu masih banyak yang mencarinya,” kata pria yang akrab disapa Tian NK itu.
Edisi pertama dari keluarga FIZR yang lahir pada kisaran 1992 hingga 1996 ini juga tidak luput dari incaran para penghobi bebek dua tak.
Tidak heran jika motor yang masih menggunakan kopling otomatis ini juga dipilih untuk dipulihkan seperti baru.
“Sekarang pun masih banyak yang mencarinya, mungkin dulu saat motor ini diluncurkan belum sempat membeli. Kemudian sudah ada yang direstorasi jadi langsung dibeli,” katanya.
Motor bebek Yamaha 125Z juga menjadi salah satu bahan paling dicari untuk direstorasi. Motor dua tak yang dipasarkan di Indonesia kisaran 2000an dengan status CBU (Completely Built Up) ini banyak diburu para kolektor.
Tidak heran, jika harga yang ditawarkan pun tidak ada lagi yang murah. Mulai dari puluhan juta rupiah sampai dengan ratusan juta rupiah.
Harga tersebut menyesuaikan dengan kondisi motor dan juga keasliannya.
“125Z ini memang motor yang langka, saat ini juga sedang booming lagi. Harganya naik cukup banyak karena banyak yang mencarinya,” ucapnya.
Motor 2-tak keluaran dari Suzuki juga tidak luput dari sasaran restorasi motor. Salah satunya yang banyak digemari adalah Suzuki Satria.
Mulai Satria S, Satria 120 RU (lumba) dan terakhir Satria 120 LSCM (Hiu). Motor yang pernah menjadi idola pada era 90an ini sampai saat ini masih banyak peminatnya.
Maka tidak heran jika kuda besi model RG sport ini banyak menjadi pilihan untuk direstorasi seperti keluaran dari pabrikan.
“Untuk keluarga Suzuki yang menjadi pilihan restorasi itu salah satunya Suzuki Satria, mulai dari Lumba sampai dengan Hiu itu masih banyak yang mencarinya,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/13/141200815/deretan-motor-bebek-2-tak-yang-paling-banyak-direstorasi