JAKARTA, KOMPAS.com – Mengisi kendaraan dengan bahan bakar merupakan kegiatan yang pasti dilakukan oleh pemilik.
Namun, ada mitos yang beredar bahwa jangan mengisi bahan bakar sampai penuh alias full tank.
Mengisi bahan bakar kendaraan sampai penuh katanya bisa menghambat sirkulasi udara yang ada pada tangki bensin.
Baca juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Harga Toyota Yaris Naik
Jika tangki diisi penuh, tidak ada sirkulasi udara ketika bahan bakar mengembang di siang hari, benarkah demikian?
Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, mengisi bahan bakar kendaraan sampai penuh tidak akan menimbulkan suatu masalah.
Baca juga: Diskon Isuzu Panther Baru Mencapai Rp 8 Juta
“Pada tangki bahan bakar, sudah ada sistem breather valve yang bisa mengatur sirkulasi udara, jadi tidak masalah kalau mau isi penuh,” ucap Anjar kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).
Mengisi bahan bakar boleh sampai penuh, namun jangan sampai luber, karena hal ini bisa berbahaya.
Bensin merupakan bahan yang mudah terbakar, khawatir bisa tercipta api dari cairan yang keluar. Selain itu, cat mobil bisa juga rusak karenanya.
“Ketika isi bahan bakar, jangan sampai luber. Pegawai SPBU juga biasanya sudah mengetahui, jika tangki mau penuh, pengisian akan dihentikan,” kata Anjar.
Baca juga: Simak Dahulu Ini, Sebelum Sebelum Ganti Wiper Mobil
Anjar mengatakan, tidak ada batas atau indikator spesifik yang menyatakan penuhnya tangki bahan bakar.
Selama tidak sampai tumpah, boleh dilakukan. Anjar juga menyarankan, jangan biarkan bensin kurang dari satu per empat pada tangki.
“Tujuannya, agar menciptakan rasa aman ketika berkendara, tidak khawatir bensin akan habis. Selain itu, bisa mengurangi kondensasi dari udara yang ada di dalam tangki,” ujar Anjar.
Sangat disarankan untuk mengisi bahan bakar minyak sesuai dengan rasio kompresi mobil. Jangan paksakan mobil untuk meminum bensin dengan RON rendah seperti Premium.
Apalagi mobil modern, atau keluaran model baru dimana rata-rata sudah memiliki rasio kompresi 10:1, dimana harus menenggak bensin jenis Pertamax.
Bila dipaksakan menggunakan Premium, bakal ada gejala knocking atau mesin menggelitik, hingga kinerja mesin kurang maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.