Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Isi Bahan Bakar Jangan Full Tank?

Kompas.com - 04/03/2020, 07:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengisi kendaraan dengan bahan bakar merupakan kegiatan yang pasti dilakukan oleh pemilik.

Namun, ada mitos yang beredar bahwa jangan mengisi bahan bakar sampai penuh alias full tank.

Mengisi bahan bakar kendaraan sampai penuh katanya bisa menghambat sirkulasi udara yang ada pada tangki bensin.

 

Baca juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Harga Toyota Yaris Naik

Jika tangki diisi penuh, tidak ada sirkulasi udara ketika bahan bakar mengembang di siang hari, benarkah demikian?

Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, mengisi bahan bakar kendaraan sampai penuh tidak akan menimbulkan suatu masalah.

Baca juga: Diskon Isuzu Panther Baru Mencapai Rp 8 Juta

Suasana di SPBU Nagoya, Kota Jayapura, Papua, yang telah kembali pasca kerusuhan pada 29 Agustus 2019, Sabtu (31/8/2019)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Suasana di SPBU Nagoya, Kota Jayapura, Papua, yang telah kembali pasca kerusuhan pada 29 Agustus 2019, Sabtu (31/8/2019)

“Pada tangki bahan bakar, sudah ada sistem breather valve yang bisa mengatur sirkulasi udara, jadi tidak masalah kalau mau isi penuh,” ucap Anjar kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

Mengisi bahan bakar boleh sampai penuh, namun jangan sampai luber, karena hal ini bisa berbahaya.

Bensin merupakan bahan yang mudah terbakar, khawatir bisa tercipta api dari cairan yang keluar. Selain itu, cat mobil bisa juga rusak karenanya.

SPBU PertaminaKOMPAS.com/istimewa SPBU Pertamina

“Ketika isi bahan bakar, jangan sampai luber. Pegawai SPBU juga biasanya sudah mengetahui, jika tangki mau penuh, pengisian akan dihentikan,” kata Anjar.

Baca juga: Simak Dahulu Ini, Sebelum Sebelum Ganti Wiper Mobil

Anjar mengatakan, tidak ada batas atau indikator spesifik yang menyatakan penuhnya tangki bahan bakar.

Selama tidak sampai tumpah, boleh dilakukan. Anjar juga menyarankan, jangan biarkan bensin kurang dari satu per empat pada tangki.

“Tujuannya, agar menciptakan rasa aman ketika berkendara, tidak khawatir bensin akan habis. Selain itu, bisa mengurangi kondensasi dari udara yang ada di dalam tangki,” ujar Anjar.

Sangat disarankan untuk mengisi bahan bakar minyak sesuai dengan rasio kompresi mobil. Jangan paksakan mobil untuk meminum bensin dengan RON rendah seperti Premium.

Apalagi mobil modern, atau keluaran model baru dimana rata-rata sudah memiliki rasio kompresi 10:1, dimana harus menenggak bensin jenis Pertamax.

Bila dipaksakan menggunakan Premium, bakal ada gejala knocking atau mesin menggelitik, hingga kinerja mesin kurang maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau