JAKARTA, KOMPAS.com- Masalah ketika mengemudikan mobil cukup beragam. Mulai sektor mesin, hingga faktor lain seperti mengalami permasalahan soal ban. Bisa saja, saat melakukan perjalanan tiba-tiba ban kempis, karena bocor sehingga perjalanan menjadi terganggu.
Mau tidak mau ban yang rusak harus diganti menggunakan cadangan yang tersedia. Selain mengganti, untuk sementara dapat melakukan tambal.
Sebelum menutup lubang pada karet pembungkus pelek, perlu juga diketahui mengenai tipe tambal ban. Sekarang ini setidaknya ada dua jenis atau metode untuk menutup lubang pada karet ban.
Pertama, yakni dengan metode tambal payung dan juga dengan tambal cacing. Dua tipe ini mempunyai perbedaan dalam hal proses penambalan.
Baca juga: Cara Aman Ganti Ban Mobil Sendiri untuk Wanita
On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal, Zulpata Zainal mengatakan, untuk melakukan tambalan ban yang terbaik adalah dengan metode tambalan payung.
“Kalau bocor pada telapak atau kerusakan dengan dimensi tertentu masih bisa ditambal. Dan tambalan yang terbaik adalah tambalan dari dalam ban atau istilah umumnya tambalan payung,” katanya kepada Kompas.com, Minggu (1/3/2020).
Tambalan dengan metode ini, Zulpata melanjutnya, dengan menutup lubang pada ban yang rusak dari dalam. Dengan cara ini, maka prosesnya ban harus dilepaskan dulu dari peleknya.
Sedangkan untuk tambalan metode tusuk dari luar atau yang biasa dikenal dengan nama tambal cacing tidak begitu direkomendasikan. Penutupan lubang ban dengan cara ini hanya diperuntukkan sementara saja.
Baca juga: 4 Penyebab Keausan Ban Mobil Tidak Merata
Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia Fachrul Rozi, mengatakan tambal ban cacing atau model tusuk cukup diminati. Salah satunya karena harganya yang terjangkau.
Padahal metode ini hanya dianjurkan untuk sementara saja. Jika dalam jangka waktu lama bisa membahayakan buat pemilik kendaraan itu sendiri.
“Tambalan model tusuk atau yang seperti cacing sifatnya hanya sementara, sampai dibawa ke bengkel," ujarnya.
Sebab, lanjutnya, tambalan ini tidak secara sempurna menutup lubang yang menyebabkan bocor.
Jika ujung paku atau benda tajam yang menancap, Rozi menambahkan, akan bisa menggesek bagian dalam ban.
Baca juga: Waktu yang Ideal Melakukan Rotasi Ban Mobil
Kalau dipakai terus menerus efeknya membuat karat pada kawat ban dan berujung pecah ban. Sehingga bisa berpotensi menimbulkan celaka di kemudian hari.
“Air mungkin bisa masuk atau bekas sayatan makin melebar hingga berakibat karat dan pecah ban,” kata Rozi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.