JAKARTA, KOMPAS.com- Keberadaan ojek atau taksi online memang menjadi fenomena baru saat ini. Transportasi daring ini menjadi alternatif yang begitu digemari oleh masyarakat, karena praktis.
Terlebih di kota besar yang sering terjadi kemacetan seperti DKI Jakarta. Selain tarif relatif terjangkau, juga sistem pemesanan begitu mudah menjadi salah satu alasannya.
Oleh sebab itu, pemesan bisa menunggu sesuai dengan titik penjemputan. Akan tetapi berkembangnya ojek daring ini juga menimbulkan sejumlah permasalahan, salah satunya adalah dari sisi keamanan penumpang. Tidak sedikit kasus kriminal, terutama terjadi pada wanita.
Baca juga: Ojek Online Paling Merasakan Diskriminasi Parkiran Motor di Mal
Meskipun kejadian ini hanya dilakukan oleh beberapa oknum saja, tetapi bagi para wanita harus tetap berhati-hati saat ingin menggunakan transportasi daring ini.
Berikut beberapa tips aman saat menggunakan ojek daring bagi wanita.
Saat melakukan order ojek daring, baik yang sepeda motor maupun taksi haruslah waspada. Pastikan identitas pengemudi sesuai dengan yang ada di dalam aplikasi.
Seperti foto wajah, nama dan juga plat nomor kendaraan sesuai. Jika ada yang tidak sesuai sebaiknya dihindari atau ditanyakan kepada pengemudi langsung.
“Pastikan orer antara muka dengan plat nomor kendaraan sama dengan aplikasi,” kata Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/2/2020).
Baca juga: Populasi Ojek Online Jangan Sampai Ganggu Ketertiban Lalu Lintas
Untuk memastikan orderan yang dilakukan ada baiknya pemesan wanita memfoto layar atau screenshot orderan. Selanjutnya foto itu bisa dikirimkan kepada kerabat dekat atau keluarga untuk memastikan keberadaannya saat menggunakan taksi atau ojek daring.
“Screenshot orderan dan kirimkan ke kerabat dekat, jangan lupa sampaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) hal tersebut ke pengemudinya. Sehingga, keinginan jahat dapat diurungkan,” ujar Sony.
Sony juga mengatakan, bagi wanita yang ingin menggunakan taksi atau ojek daring akan lebih aman jika memilih titik penjemputan yang ramai, minimal bisa diketahui oleh sejumlah orang.
Baik itu teman dekat, kerabat atau orang lain yang juga saling mengenal. Ini tentunya bisa menjadi bukti saat akan menggunakan taksi atau ojek daring.