Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Jalan Tol Cipularang Terputus karena Longsor Hoaks

Kompas.com - 20/02/2020, 07:32 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Ntmcpolri

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono memastikan bahwa informasi yang beredar di media sosial terkait tanah longsor di Jalan Tol Cipularang, yang akan mengalami longsor susulan dan mengakibatkan jalan tol terputus, adalah kabar bohong atau hoaks.

Pada keterangan resmi di ntmcpolri.info, Istiono menyebutkan, pascalongsor yang terjadi di dekat lereng badan Jalan Tol Cipularang, Selasa (11/2/2020), tidak sampai mengganggu lalu lintas secara signifikan. Apalagi, sampai menyebabkan jalan tol terputus.

“Itu (kabar tol terputus) pasti hoaks. Kami sudah melakukan sesuai prosedur yang sudah ada dan diperkirakan kondisi ini bisa diperbaiki bila tidak ada cuaca ekstrem. Kalau sampai jalan putus, mudah-mudahan tidak ada,” kata Istiono, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: Melintas di Tol Layang Japek, Ingat Lagi soal Jaga Jarak Aman

Pekerjaan penangan longsor di Tol Cipularang.Dok. Jasamarga Metropolitan Tollroad Pekerjaan penangan longsor di Tol Cipularang.

Tol Cipularang, tepatnya Km 118+600, saat ini masih bisa dilintasi kendaraan baik dari Jakarta-Bandung maupun arah sebaliknya. Namun, khusus untuk jalan dari Bandung ke Jakarta, kendaraan golongan II ke atas (bus dan truk) diimbau menggunakan lajur kanan.

"Namun, saat ini arus lalu lintas normal, masih bisa dilintasi di kedua arah. Memang, ada pengalihan untuk kendaraan golongan II ke atas agar menggunakan lajur kanan," katanya.

Longsor yang terjadi di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat juga mengancam akses jalan di rumija tol Cipularang KM 118+600 B. Adapun jarak longsor dengan kedalaman 15 meter dengan lebar 30 meter ini berjarak 5-7 meter dari bahu jalan tol tersebut.Foto Humas Jasa Marga Longsor yang terjadi di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat juga mengancam akses jalan di rumija tol Cipularang KM 118+600 B. Adapun jarak longsor dengan kedalaman 15 meter dengan lebar 30 meter ini berjarak 5-7 meter dari bahu jalan tol tersebut.

Adapun pihak pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, menyatakan, sementara ini sedang melakukan upaya untuk melakukan pembersihan (termasuk pengeringan genangan air) dan perbaikan saluran drainase guna mengantisipasi longsor susulan.

Namun, pembatasan beban kendaraan di jalan tol bersangkutan belum dilakukan. Saat ini, masih dilakukan rekayasa jalan atau pengalihan arus keluar tol.

"Besok lusa untuk mengurangi beban dan rekayasa bisa berupa contra flow atau bisa nanti dialihkan keluar lewat Padalarang timur," ujar Kepala Bagian Humas PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Nandang Erlan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Ntmcpolri
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com