JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan panjang terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek pada H-2 perayaan Natal 2019. Kendaraan roda empat juga terpantau memadati Tol Layang Jakarta-Cikampek II elevated.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, kendaraan yang melintas di tol baru itu meningkat hingga 80 persen.
Bagi para pengendara yang ingin melintas di tol layang itu, harap berhati-hati dan selalu jaga kondisi aman berkendara dan fisik mobil. Sebab, kecelakaan bisa terjadi di mana saja.
Salah satu penyebab kecelakaan yang sering terjadi adalah pecah ban. Berikut informasi terpopuler di kanal otomotif pada Minggu 22 Desember 2019.
Baca juga: Awas Nyangkut, Perhatikan Tinggi Kendaraan di Pintu Masuk Tol Layang Japek
1. Tol Layang Jakarta Cikampek Macet Parah, Ini Penyebabnya
Kemacetan panjang terjadi di jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II elevated pada Sabtu (21/12/2019). Kondisi ini salah satunya disebabkan karena antusiasme masyarakat yang ingin mencoba jalan tol layang terpanjang di Indonesia tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, tingkat kepadatan kendaraan yang melintas di tol layang Japek meningkat hingga 80 persen, dari yang biasanya hanya 40 persen.
Akibat kemacetan ini, pengelola sempat melakukan penutupan jalur yang baru dibuka tersebut.
Baca juga: Tol Layang Jakarta Cikampek Macet Parah, Ini Penyebabnya
2. Begini Kondisi Mobil yang Parkir Berbulan-bulan di Bandara, Tagihannya Sudah Lebih dari Rp 10 Juta
Mobil yang sudah terparkir enam bulan lebih di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah (Jateng), belum juga diurus oleh mpunya. Padahal, tagihan tarif parkirnya sudah mencapai Rp 10 juta.
Mobil berjenis Suzuki Vitara itu terletak di tempat parkir khusus mobil bagian timur. Mobil berada di bawah pohon dengan kondisi yang cukup berdebu dan tak terawat.
Pihak pengelola parkir bandara sebenarnya sudah menemui langsung sang pemilik mobil yang diketahui tinggal di Jakarta. Namun, pemilik sepertinya belum akan mengambilnya dalam waktu dekat.
Alasan dia, pemilik mengalami masalah ekonomi sehingga belum bisa datang ke Solo.
Baca juga: Begini Kondisi Mobil yang Parkir Berbulan-bulan di Bandara, Tagihannya Sudah Lebih dari Rp 10 Juta
3. Honda Yakin BR-V Sanggup Bersaing dengan Xpander Cross
Mitsubishi mulai meramaikan segmen crossover dengan meluncurkan Xpander Cross pada November lalu. Honda sebagai pabrikan yang sudah lebih dulu turun di segmen ini masih yakin dengan performa produknya.
Diketahui, pada segmen Low SUV, Honda memiliki HR-V dan BR-V yang diklaim punya penetrasi cukup kuat.
Honda mencatat, pada Januari-November 2019 penjualan HR-V tipe 1.5 berhasil meraih 23.419 unit atau berkontribusi sebanyak 22 persen di kelas Low SUV. Sementara BR-V pada periode sama, penjualannya mencapai 5.649 unit.
“BR-V sudah cukup mature sekarang, sekarang BR-V kami maintenance saja. Pasarnya sekitar 300-400 unit,” kata Yulian Karfili, Public Relation & Digital Manager PT Honda Prospect Motor (HPM).
Baca juga: Honda Yakin BR-V Sanggup Bersaing dengan Xpander Cross
4. Lakukan Ini Kalau Ban Mobil Bocor di Jalan Tol Layang Japek
Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II elevated sudah resmi beroperasi. Tol layang ini memiliki panjang 36,4 kilometer yang menghubungkan Cikunir hingga Karawang Barat.
Dengan total jarak tersebut, pengemudi harus waspada jika terjadi seperti ban bocor, pecah ban, atau ingin buang air kecil sekalipun. Sebab, tol tidak memiliki gerbang masuk dan keluar di tengah jalan.
Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, saat ban mobil mengalami kebocoran, tentu tidak akan kempis seketika. Hal yang harus segera dilakukan adalah berhenti di bahu jalan.
"Selanjutnya, pasang segitiga pengaman dengan jarak minimal 25 meter dari kendaraan. Keluarkan seluruh penumpang menjauh ke arah belakang kendaraan dan tunggu pertolongan," ujarnya kepada Kompas.com.
Kemudian, pasangkan segitiga pengaman di jarak 50 meter, dengan pertimbangan kecepatan mobil 80 kilometer per jam.
Baca juga: Lakukan Ini Kalau Ban Mobil Bocor di Jalan Tol Layang Japek
5. Awas Pecah Ban saat Melintas di Tol Layang Japek, Ini 5 Penyebabnya
Kecelakaan saat berkendara bisa terjadi di mana saja, termasuk saat melintasi jalan tol layang Jakarta-Cikampek II elevated. Salah satu penyebab kecelakaan adalah pecah ban.
Kecelakaan bisa saja terjadi dan tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain. Maka dari itu, pemilik mobil sebaiknya mengenali penyebab terjadinya pecah ban.
Adapun penyebab terjadinya pecah ban ada lima, yakni kurangnya tekanan angin, menggunakan ban tambalan metode tusuk, perlakuan keras terhadap ban, kondisi fisik ban, serta modifikasi.
Baca juga: Awas Pecah Ban saat Melintas di Tol Layang Japek, Ini 5 Penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.