Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan General Motors Hentikan Penjualan Chevrolet di Indonesia

Kompas.com - 29/10/2019, 11:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan otomotif multinasional asal Amerika Serikat, General Motors (GM), kembali membuat keputusan mengejutkan untuk Indonesia.

Setelah mengumumkan untuk menutup pabrik perakitannya di Bekasi, Jawa Barat, pada 2015 lalu, kini GM akan berhenti berjualan mobil Chevrolet di Indonesia mulai Maret 2020.

Keputusan tidak menyenangkan tersebut dikatakan terpaksa diambil oleh GM karena performa Chevrolet, satu-satunya merek mobil yang ditawarkan General Motors di Indonesia, tidak mampu bersaing.

Baca juga: Hengkang dari Indonesia, Bagaimana Aftersales Chevrolet di Indonesia?

"General Motors telah mempelajari berbagai opsi untuk kegiatan bisnis di Indonesia. Namun demikian, keberadaan Chevrolet di ceruk pasar (niche segment) dengan volume terbatas belum cukup," kata Yuniadi Haksono Hartono, External Affairs and Communications Director PT General Motors Indonesia (GMI) saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

"Kami juga sudah tidak lagi memiliki fasilitas produksi kendaraan di Indonesia sejak 2015," katanya.

Untuk diketahui, saat pabrik GM di Indonesia masih beroperasi, penjualan Chevrolet terbilang cukup menggembirakan. Khususnya saat di 2013, ketika Chevrolet Spin diputuskan untuk dilokalisasi.

Berdasarkan data wholesales Gaikindo, waktu itu Spin secara konsisten menjadi tulang punggung Chevrolet dengan penjualan rata-rata 10.000 hingga 2014. Pada tahun terakhir Spin resmi dijual hingga ditutupnya pabrik tersebut (2015), penjualannya menurun sampai 3.552 unit.

Baca juga: General Motors Hentikan Penjualan di Indonesia

Semenjak itu, GMI memutuskan hanya mengandalkan impor untuk bersaing di panasnya pasar otomotif Indonesia. Langkah tersebut dinilai efisien dan efektif untuk mengurangi beban perusahaan. Namun di waktu yang hampir bersamaan, pemerintah Indonesia melakukan pembatasan kegiatan impor guna menjaga neraca perdagangan yang mulai tidak sehat.

Selain itu, President GM Asia Tenggara Hector Villarreal, dalam keterangan resminya juga menyebut faktor-faktor lain yang mempengaruhi bisnisnya di Indonesia. Seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing.

"Kami akan tetap mengakui keberlakuan seluruh jaminan kendaraan dan memberikan layanan purna jual untuk para meilik Chevrolet. Outlet resmi kami di seluruh Indonesia masih akan melayani untuk perawatan dan perbaikan kendaraan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau