BSA Lightning Clubman, Cafe Racer Idaman Kolektor

JAKARTA, KOMPAS.com - Redaksi kembali menghadirkan foto sepeda motor spesial (collectible item) dalam bentuk goresan sketsa karya Oni Faristiwa. Liputan karya seni ini hadir reguler setiap Jumat, di kanal otomotif Kompas.com.

Kali ini, pada pekan ke-20 awak redaksi menghadirkan goresan sketsa motor Birmingham Small Arms (BSA) Lightning Clubman. Cafe racer asli Inggris yang diproduksi di pabrik BSA di Birmingham antara tahun 1964 dan 1965.

BSA Lightning Clubman merupakan salah satu model BSA yang paling diincar kolektor di dunia. Motor ini hanya dibuat 200 unit seluruh dunia, diproduksi dari bulan September 1964 sampai Oktober 1965. 

Baca juga: Royal Enfield Classic 500 Pegasus, Motor Limited yang Diwarnai Protes

BSA Lightning Clubman dikembangkan dari BSA Lightning. Beda keduanya kalau Lightning masih berciri motor jalan raya, maka BSA Lightning Clubman dibuat ke arah balap dengan setang merunduk dan tambahan buntut tawon di belakang.

Oni Faristiwa BSA Lightning Clubman

Setelah produksi Lightning Clubman dihentikan pada akhir tahun 1965, BSA kemudian merilis BSA Spitfire yang saat itu digadang sebagai flagship dan motor terkencang BSA pada tahun 1966.

Melihat sosok BSA Lightning Clubman maka banyak hal yang membuatnya jatuh cinta. Salah satunya ialah pemilihan skema cat emas dan hitam. Setang bongok, kick-start engkol, karburator kembar, dan knalpot bersuara garing karena minim peredam.

Baca juga: Suzuki Hayabusa, Legenda Motor Terkencang di Dunia

BSA Lightning Clubman memiliki kode produksi A65LC. Mesinnya 654 cc, dua silinder sejajar, mampu menghasilkan 51 tk dan digeber hingga 120 mph. Di negara asalnya, motor ini merupakan saingan Triumph Bonneville.

Oni Faristiwa BSA Lightning Clubman

Sukses di balapan
BSA Lightning Clubman merupakan saksi Mike Hailwood saat memenangkan balapan Hutchinson 100 Production tahun 1965. Juara dunia balap motor itu memakai Lightning Clubman dan mengalahkan tim Triumph yang memakai Bonneville.

The 'Hutch' merupakan balapan motor produksi massal yang cukup tenar di masanya. Kemenangan Mike Hailwood menjadi tonggak, karena merupakan seri perdana yang digelar tahun itu. Apalagi tim Triumph diisi oleh pebalap senior juara dunia Phil Read.