Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Laku 40 Unit, Berikut Plus-Minus Miliki Outlander PHEV

Kompas.com - 26/07/2019, 09:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengklaim, kendaraan ramah lingkungannya, Outlander Plug-in Hybrid Electrified Vehicle atau PHEV mendapat respons positif dari masyarakat Indonesia.

Berdasarkan laporan diler, mobil berbanderol Rp 1,289 miliar itu sudah terpesan hingga 40 unit. Pemesanan dilakukan di luar pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019.

Hasil singkat ini menarik, sebab Outlander PHEV lahir tanpa keringanan dari pemerintah lewat Peraturan Presiden (Perpes) maupun Peraturan Pemerintah (PP). Dua paket kebijakan itu baru saja rampung dan sedang menunggu penandatanganan oleh Presiden Joko Widodo.

"Kami adalah brand yang menciptakan sesuatu. Kami hadirkan Outlander PHEV sebagai tanda komitmen Mitsubishi Motors untuk memberikan produk-produk terbaik dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan untuk masa depan Indonesia lebih baik," kata Naoya Nakamura, Presiden Direktur MMKSI pada peluncurannya di GIIAS 2019, Tangerang.

Baca juga: Outlander PHEV Meluncur Tanpa Tunggu Aba-aba Pemerintah

Lantas, apa saja yang diperoleh pemilik Outlander PHEV?

Berdasarkan penjelasan Head of Technical Service & CS Support Department MMKSI Boediarto, Kamis (26/7/2019), ada pemaparan soal biaya kepemilikan (servis dan penggunaan harian), penghematan energi, sampai manfaat lingkungan. Namun, punya mobil PHEV juga perlu perhatian lebih.

Mitsubishi resmi masuk ke segmen kendaraan ramah lingkungan dengan memasarkan model baru, Outlander PHEV di GIIAS 2019.Gilang Satria/Kompas.com Mitsubishi resmi masuk ke segmen kendaraan ramah lingkungan dengan memasarkan model baru, Outlander PHEV di GIIAS 2019.

Berikut Plus-Minus memiliki Outlander PHEV:

1. Biaya Kepemilikan

Manfaat utama memiliki mobil berteknologi PHEV adalah biaya kepemilikan yang lebih murah dibanding mobil konvensional. Hal ini akan semakin terasa bila perbandingan cangkupannya meliputi biaya harian seperti biaya untuk bahan bakar.

"Kapasitas baterai Outlander PHEV adalah 13,8 kWh (kilo watt hour). Kalkulasi sederhananya, jika 1 kWh adalah Rp 1.500-an maka biaya yang dikeluarkan pemilik untuk mengisi daya mobil dari nol sampai penuh adalah Rp 20.700-an," kata Boediarto.

Pada pengujian internal Mitsubishi Indonesia, lanjutnya, perbandingan PHEV dengan mobil konvensional saat menempuh jarak 55 kilometer berkisar 40 persen (dalam nilai rupiah).

Bicara soal perawatan rutin, Boediarto belum mau mengatakannya secara detil. Namun, dinyatakan tidak ada perbedaan dengan mobil konvensional.

Baca juga: Harga Baterai Mitsubishi Outlander PHEV Bisa Beli 1 Xpander

 

Bagian sasis, mesin, motor elektrik, baterai dari Mitsubishi Outalder PHEV.KOMPAS.com/Agung Kurniawan Bagian sasis, mesin, motor elektrik, baterai dari Mitsubishi Outalder PHEV.

"Perawatan PHEV ini sama saja karena mobil masih memiliki mesin bensin yang fungsinya sebagai generator. Jadi, masih ada jadwal pergantian oli dan sebagainya," ujar dia.

Sayangnya, komponen paling utama pada Outlander PHEV yakni baterai, tidak murah karena teknologi yang diusung masih mahal. Harga baterai diperkirakan mencapai Rp 200 juta.

"Masa hidup baterai ini bisa sampai 10 tahun. Guna meringankan beban pemilik juga, Mitsubishi memberikan garansi tiga tahun atau setara dengan 100.000 kilometer untuk baterai dan mobilnya. Jadi jangan khawatir," kata Boediarto.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau