JAKARTA, KOMPAS.com - PT Serasi Autoraya (SERA), anak perusahaan Astra di bidang solusi transportasi, memperkenalkan fleet management solutions berbasis teknologi bernama AstraFMS. Ini dilakukan karena melihat transportasi menjadi bagian penting dari perusahaan yang menyangkut operasional dan keuangan.
"Munculnya AstraFMS ini membuktikan SERA sebagai pioneer inovasi teknologi di industri transportasi penumpang dan logistik. Inovasi ini membantu perusahaan melakukan efisiensi biaya sekaligus meningkatkan produktivitas dalam menjalankan bisnis," ucap Presiden Direktur SERA, Firmat Yosafat Siregar, disela peluncuran AstraFMS, Kamis (31/1/2019).
AstraFMS dapat mengelola kendaraan sedemikian rupa sehingga biaya yang tidak diperlukan dapat dipangkas dengan optimal. Solusi komprehensif dari AstraFMS dilakukan untuk pengelolaan kendaraan dan transportasi yang berbasis teknologi informasi.
"Dengan sistem ini perusahaan dapat memantau pengelolaan operasional pada sistem transportasi, terutama angkutan kendaraan, kondisi pengemudi, biaya operasional, pengelolaan waktu, rute perjalanan dan kondisi fisik kendaraan," ucap Direktur SERA, Hadi Winarto.
Baca juga: Intip Teknologi dan Estimasi Harga Skuter Listrik Lincah
Hadi mengungkapkan AstraFMS akan memberikan data untuk perusahaan memonitor, menjaga, memberikan laporan serta analisa. AstraFMS juga memiliki beberapa fitur penting di bidang transportasi.
Antara lain memantau pergerakan angkutan kendaraan secara lengkap dan real time. Pantauan pergerakan bisa sampai pada cara berkendara hingga kecepatan kendaraan.
Fitur lain seperti membantu mengatur jadwal perawatan berkala, menganalisa performa pengemudi, hingga mengatur efisiensi biaya operasional kendaraan.
"Kami sudah menguji coba pada lebih dari 2.000 kendaraan logistik dan penumpang sejak 2018 lalu. Itu tersebar di berbagai sektor industri seperti logistik dan distribusi, FMCG, otomotif, pertambangan dan finansial," ucap Hadi.
Penerapan teknologi ini dilakukan dengan pemasangan on board unit pada ECU kendaraan. Dari situ semua data kendaraan dapat terbaca mulai dari suhu mesin, dan sebagainya.
Data tersebut dikirim ke command center untuk kemudian dianalisa. Pemakaiannya saat ini hanya untuk angkutan transportasi darat.
"Pemasangan alat OBD ini paling murah mulai Rp 200.000 per bulan satu unit. Itu kalau tracking saja, kalau sampai ke manajemen, akan berbeda lagi," ucap Hadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.