Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Konsumsi Daya Mobil Listrik Hyptec HT di Jalur Perkotaan

Kompas.com - 04/12/2024, 09:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam pengujian terbaru yang dilakukan di rute perkotaan sekitar Jakarta sejauh 64 kilometer (km), mobil listrik Hyptec HT menunjukkan performa konsumsi daya yang cukup menarik.

Berdasarkan metode pengujian dengan gaya berkendara santai tanpa menerapkan gaya berkendara eco driving dan seluruh fitur aktif, konsumsi daya rata-rata mobil ini mencapai 15,8 kWh per 100 km atau setara dengan 6,33 km per kWh.

Pengujian dilakukan dalam kondisi lalu lintas Jakarta yang cenderung padat dengan banyak momen stop-and-go. Selama perjalanan, mobil dikendarai dengan mode yang bergantian antara Comfort, Eco, dan sport.

Baca juga: Impresi Berkendara Hyptec HT di Jalur Perkotaan, Terasa Solid

Konsumsi daya Hyptec HTKOMPAS.com/Ruly Kurniawan Konsumsi daya Hyptec HT

Mode sport digunakan untuk melihat seberapa besar potensi agresifitas Hyptec HT, sementara Eco diaktifkan ketika mobil sedang dalam kondisi macet. Sebab ketika mode dimaksud aktif, deselerasi begitu terasa.

Adapun mode Comfort dominan digunakan selama pengujian karena kombinasinya yang lebih pas antara kenyamanan, performa, serta handling dari mobil.

Meskipun hasil konsumsi daya ini sedikit lebih tinggi dari tes sebelumnya dengan perjalanan Jakarta-Bogor-Jakarta yang mencatat rata-rata konsumsi daya 12,1 kWh per-100 Km, kondisi lalu lintas padat di jalur perkotaan menjadi faktor utama yang memengaruhi efisiensi.

Dengan kapasitas baterai yang cukup besar, yaitu 83,3 kWh dengan jarak tempuh 620 Km dalam sekali pengisian, pengemudi tetap merasa nyaman selama perjalanan tanpa kekhawatiran daya habis di tengah jalan.

Baca juga: Pertimbangan Konsumen Mazda Beli EV, Bukan Jarak Tempuh

Test drive Hyptec HTKOMPAS.com/Adityo Test drive Hyptec HT
 

Selama pengujian ini, mobil berhasil menyelesaikan perjalanan sejauh 64 Km tanpa perlu mengisi ulang daya baterai.

Perlu dicatat bahwa hasil yang diperoleh ini tidak bisa dijadikan patokan pasti. Pengujian di lain waktu dengan gaya berkendara berbeda bisa menghasilkan angka yang jauh lebih baik atau sebaliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau