Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggar Ganjil-Genap Hampir 22 Ribu Mobil

Kompas.com - 28/08/2018, 19:41 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki hari ke-27, jumlah mobil pribadi yang melanggar perluasan ganjil-genap sudah mendekati angka 22 ribu mobil. Dari data kepolisian, dominasi pelanggar masih besar di wilayah Jakarta Timur dengan jumlah mencapai 4.212 mobil.

"Penindakan tilang sampai hari ke-27 mencapai 21.840 unit yang terdiri dari 10.691 STNK dan 11.149 SIM," ucap Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda metro Jaya AKBP Budiyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (28/8/2018).

Menurut Budiyanto, tren peningkatan bila dilihat berdasarkan data lebih banyak terjadi pada hari-hari kerja. Sedangkan saat weekend jumlahnya cenderung lebih kecil. Pada hari Minggu (26/8/2018) pelanggar yang ditilang mencapai 302 mobil, sementara di hari Senin (27/8/2018) naik menjadi 559 unit.

Baca juga: Simak Rekayasa Lalu Lintas Saat Pembukaan Asian Games 2018

Meski secara total Jakarta Timur masih mendominasi total penindakan, namun dari sisi lokasi jumlah terbanyak masih di wilayah Rasuna Said, Jakarta Selatan, yang jumlahnya mencapai 3.720 mobil.

Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya memberhentikan mobil berpelat nomor genap yang memasuki Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (1/8/2018). Petugas kepolisian mulai memberlakukan penindakan berupa tilang terhadap pengendara mobil yang melanggar di kawasan perluasan sistem ganjil-genap.ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya memberhentikan mobil berpelat nomor genap yang memasuki Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (1/8/2018). Petugas kepolisian mulai memberlakukan penindakan berupa tilang terhadap pengendara mobil yang melanggar di kawasan perluasan sistem ganjil-genap.

"Wilayah lokasi terbanyak masih di Rasuna Said, kedua di Jalan Panjaitan, dan selanjutnya di Benyamin Sueb yang mengarah ke tol," kata Budiyanto.

Baca juga: Perluasan Ganjil-Genap Gairahkan Pasar Mobil Bekas

Saat ditanya apakah nantinya peraturan ini akan terus berlanjut usai Asian Games 2018, Budiyanto mengatakan hal tersebut tergantung dari hasil evaluasi dan keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Dari Pergubnya itu hanya mengatur selama Asian Games saja. Masalah berlanjut dan tidak, tergantung dari keputusan Gubernur," ujar Budiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau