Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2018, 11:16 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Berkendara di Ibu Kota rentan dihinggapi beragam permasalahan, salah satunya emosi. Peristiwa yang tengah viral belakangan ini terjadi di ruas Tol Jagorawi dan dimulai dari kondisi kemacetan serta rem mendadak.

Lantas bagaimana cara untuk menghindari situasi yang dapat menimbulkan emosi di jalan raya? Direktur Safety Defensive Driving Indonesia Sony Susmana mengungkapkan, emosi adalah hal yang wajar pada manusia. Namun, bedanya ada pada hasil emosi yang dihasilkan.

"Harus terkontrol dan usahakan sesuai aturan. Pertimbangkan bila melakukan tindakan agresif, apa akibatnya bila berurusan dengan hukum," ucap Sony saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Sony mengingatkan, sebelum berkendara, sebaiknya pengemudi tahu kondisi dirinya. Mengemudikan kendaraan tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga mental karena menghadapi lingkungan, provokasi, dan gangguan yang datang dari luar kendaraan.

Baca juga: Viral, Perilaku Emosi Pengemudi di Jalan yang Pukul Pengendara Lain

Kemudian berkendara secara defensif. Seperti sejak awal tidak melanggar peraturan lalu lintas, berkendara terburu-buru, mau mengalah dengan pengguna jalan lain, dan lainnya.

Sikap lainnya adalah menghargai pengguna jalan lain, siapa saja. Termasuk petugas di jalan raya atau bahkan dengan orang yang dianggap mengemudikan kendaraan secara agresif.

"Mungkin dia sedang buru-buru ada urusan penting yang tidak bisa dikompromikan. Berpikiran positif saja. Beri jalan, atau menjauh," ucap Sony.

Sony mengingatkan, tidak ada untungnya bila emosi dibiarkan meluap. Banyak konsekuensi yang akan dihadapi baik secara hukum maupun sosial. Bila terlibat cekcok, mengalah dan meminta maaf jadi jalan keluar terbaik.

"Terakhir, untuk menghindari terjadi masalah, rencanakan perjalanan dengan matang. Pikirkan rute yang dilewati, kondisi jalan, lalu lintas. Ini bisa mengurangi kena masalah di jalan," ucap Sony.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com