Jakarta, KompasOtomotif – Motor matic (skutik) menjadi motor yang paling diminati masyarakat. Sebab penggunaannya terbilang praktis. Setelah mesin menyala bisa langsung menarik gas agar motor melaju. Berbeda dengan motor manual yang harus mengoper transmisi atau gigi.
Jika Anda memiliki skutik, maka sedianya perlu mengetahui bagian apa saja yang penting diperhatikan. Hal ini menjadi bagian dari perawatan agar skutik lebih awet.
Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta, Rendra Kusuma mengatakan, beberapa komponen pada skutik yang perlu diperhatikan di antarnya adalah V-Belt, roller dan rumah roller, serta kampas kopling otomatisnya. Semua komponen terdapat di dalam box mesin yang dikenal dengan Continuously Variable Transmission (CVT).
Baca juga : Kebiasaan Salah Pakai Skutik, Ngegas Sambil Ngerem
Ia menjelaskan, bagi pemilik matic pertama kali, pada pencapaian 8.000 kilometer akan dilakukan pengecekan ke seluruh bagian. Namun biasanya, komponen-komponen yang ada di dalam CVT belum mengalami keausan sehingga tidak dilakukan penggantian komponen.
"Nanti kalau sudah mencapai 16.000 kilometer di servis lagi, biasanya sudah mulai ada keausan. Misalnya pada roller terjadi perbedaan dimensi atau ukuran, sehingga perlu diganti agar performa motor tertap prima," kata Rendra saat ditemui di tempat kerjanya di bilangan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Selasa (2/1/2018).
Setelah itu, pada pencapaian 24.000 kilometer dilakukan pengecekan kembali. Biasanya pada pencapaian ini giliran V-belt serta kopling otomatis yang mengalami keausan, sehingga perlu diganti komponennya.
Sebab, bisa saja komponen tertentu lebih cepat mengalami kerusakan meskipun belum mencapai kilometer yang telah diperhitungkan. Misalnya, jika skutik sering digunakan untuk mengangkut beban berat maka komponen kampas kopling otomatisnya akan lebih cepat keausan dan perlu diganti.
Baca juga : Ini 5 Skutik Terlaris Sepanjang 2017
Sedangkan untuk pergantian oli dilakukan setiap kelipatan 4.000 kilometer. Namun untuk motor yang sering digunakan pada kondisi jalan yang macet, Rendra menyarankan agar pergantian oli dilakukan setiap kelipatan 2.000 kilometer. Sebab, dalam kondisi jalan yang macet pun sebenarnya mesin tetap bekerja. Indikator 4.000 kilometer adalah untuk penggunaan motor dalam keadaan normal.
"Kalau di Jakarta sebaiknya saat 2.000 kilometer sudah ganti oli," kata Rendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.