Jakarta, KompasOtomotif - Kasus terbakarnya Honda Brio milik Doddy Matin Zufadhli Warga Tambun, Bekasi, Jawa Barat, menjadi sorotan utama beberapa media sepekan terakhir. Penyebabnya masih menjadi misteri, karena mobil tersebut terbakar dalam kondisi mesin mati, setelah tidak digunakan sekitar sehari.
Beberapa prediksi berkembang, mulai dari power bank yang masih terhubung dengan lubang pematik listrik (lighter) sampai akibat modifikasi audio ringan yang dilakukan korban. Namun hal tersebut dibantah, menurut korban tidak ada barang apapun di dalam kabin saat ditinggalkan, bahkan soal audio dia mengatakan aman karena dikerjakan oleh bengkel berpengalaman.
"Tidak mengubah kelistrikan. Ubahan sederhana saja untuk audio. Barangnya juga bukan barang sembarangan dan dilakukan di tempat terpercaya, tempat orang kontes audio. Ubahannya ada di speaker, head unit, dan power," kata Doddy yang dikutip dari Otomania, Senin (4/9/2017).
Merunut dari pernyataan Doddy, KompasOtomotif coba berbincang dengan beberapa bengkel ahli dan pakar safety dalam dunia Otomotif. Salah satunya Imam Choiri atau akrab disapa Apre pemilik bengkal AP Speed di Cipinang, Jakarta Timur. Menurut Apre, bila dalam kondisi mobil mati apalagi untuk ukuran mobil baru, sangat minim potensi timbul kebakaran akibat faktor internal.
Baca : Kondisi "Mati", Apa Mobil Bisa Korslet dan Terbakar ?
"Mesin mati bukan berarti tidak ada listrik, masih ada di dinamo starter, alternator, dan aki, atau mungkin alarm. Kasus kemarin yang saya baca, mobil dalam kondisi standar katanya, tapi kalau memang ada ubahan yang terkait soal kelistrikan bisa bikin terjadinya hubungan arus pendek, itu mungkin sekali jadi faktor eksternal," ucap Apre saat dihubungi KompasOtomotif, Senin (4/9/2017).
Hal senada juga diutarakan, Wahyu Tanuwidjaja, Direktur dan Pemilik PT. Audioworkshop. Wahyu mengatakan modifikasi audio erat hubungannya dengan kelistrikan, biasanya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan maka akan ada sekring yang berguna sebagai pengaman dalam menginstalasi audio yang notabennya merupakan aksesori tambahan.
Meski demikian, keduanya mengakui tidak bisa berandai-andai atau berspekulasi sebelum ada bukti dari investigasi yang kabarnya sudah dilakukan oleh pihak Honda Prospect Motor (HPM).
Tikus dan Tiga Unsur Api
Beda dengan Wahyu dan Apre, Jusri Pulubuhu selaku Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC) menjelaskan ada beberapa faktor eksternal lain yang bisa membuat mobil terbakar. Bahkan hal tersebut terkadang tidak disadari atau disepelekan.
Baca : Jangan Tinggalkan Benda-benda Ini di Dalam Mobil
"Yang menyebabkan kebakaran karena faktor luar, ada banyak hal. Mulai dari kebiasaan menyimpan korek gas di dalam kabin, pewangi badan, atau semua cairan yang mengandung aerosol (tabung semprot), itu kan mudah terbakar, apalagi di dukung dengan perubahan suhu yang drastis di dalam kabin," ucap Jusri.
Menurut Jusri bila melihat dari beberapa berita di media, lokasi terbakarnya Brio lebih terlihat di carport karena lebih terbuka, tidak seperti garasi yang umumnya yang tertutup rapat. Hal ini bisa mengundang beberapa kemungkinan lain, contoh paling dekat seperti adanya tikus yang masuk ke sektor mobil dan mengerogoti kabel.
Jusri menjelaskan, disadari atau tidak mobil atau kendaraan yang kita gunakan sebenarnya sudah membawa tiga unsur api, yakni bahan bakar, oksigen, dan sumber panas. Hal ini juga sering diabaikan oleh pengguna kendaraan.
"Sudah ada bahan bakar, udara banyak, tinggal tunggu sumber panas saja dari mana. Penyebabnya juga banyak, bisa dari matahari, gesekan, listrik, reaksi kimia, dan lain-lain. Kita lihat saja nanti gimana hasil investigasinya," ucap Jusri