Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Radityo Wicaksono
Master of Engineering, Pencinta F1 dan Penggiat Blog

Full time Aircraft Performance Engineer di Garuda Indonesia & Part-time kolumnis dan narasumber Motorsport (Formula 1, Formula 2 dan Formula E)
Magister Teknik Mesin (INSA Strasbourg, Perancis) & Magister Manajemen (Universitas Pelita Harapan)

kolom

Kunci Kemenangan Hamilton di GP Spanyol 2017

Kompas.com - 16/05/2017, 07:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAgung Kurniawan

Meskipun sudah mendapatkan keuntungan besar dengan melakukan pitstopsaat periode VSC, tugas Lewis Hamilton masih banyak jika ingin menjuarai seri Spanyol ini. Dia harus mampu mendahului Vettel, sekaligus wajib menjaga kondisi ban Soft pilihannya selama 30 lap, karena jika tidak, ia bias mendapatkan ancaman dari Vettel dengan ban Medium yang tahan lebih lama. Tugas pertama Hamilton berhasil dilakukannya denganmudah di lap ke-43, dengan bantuan DRS (Drag Reduction System) di tikungan pertama. Kini, Hamilton harus bisa me-managekondisi ban.

Menggunakan ban softselama 30 laps di sirkuit Barcelona terdengar mustahil, namun nyatanya, Hamilton mampu melakukannya dengan baik. Dari lap ke-44 hingga lap terakhir, Hamilton tidak hanya mampu tampil konsisten, tapi catatan waktunya juga menandingi kecepatan Vettel. Ban Medium yang digunakan Vettel memang beda jauh performanya daripada ban soft yang digunakan Hamilton, namun ini menandakan kalau pebala pasal Inggris ini sama sekali tidak push secara maksimal dari awal.

Buktinya, Hamilton mampu mencatat waktu tercepat di lap ke 65! Jika Hamilton tidak mampu menjaga kondisi ban, ia harus bias memperbesar keunggulannya atas Vettel hingga sekitar 20 detik, agar dapat mengganti ban sekali lagi tanpadi dahului oleh Vettel.

Di atas kertas, menggunakan ban softselama 30 lap memang mustahil, karenahasil simulasi pada FP2, mencatat ban tersebut hanya bias bertahan sekitar 20 lap. Performa Lewis Hamilton ini bias dikatakan luar biasa.

Namun ada satu pebalap lain di balapanini yang bisa mengalahkan Hamilton dalam kemampuannya menjaga kondisi ban, yakni Pascal Wehrlein. Mantan pebalap Manor Racing, yang kini membalap dengan tim Sauber, berhasilmenggunakan ban softselama 35 laps! Alhasil, Pascal menjadi satu-satunya pebalap yang melakukan strategi 1 pitstop, dan finis di posisi ke-8.

motorsport.com Lewis Hamilton GP Spanyol

Ferrari Kurang Beruntung

Andai saja Ferrari memanfaatkan periode VSC untuk melakukan pitstopkedua, hasil akhir bias saja berbeda. Jika hal ini dilakukan oleh Ferrari, pastinya Hamilton akan meniru strategi Vettel, dan keunggulan Vettel akan tetap utuh setelah keduanya mengganti ban, yaitu sekitar 7 detik. Lagipula, ban soft yang digunakan Vettel pada saat itu sudah berusia 20 lap.

Sehingga periode VSC pada saat itu sebenarnya merupakan momen yang pas untuk melakukan pitstop. Sebagai tim yang mempertahankan keunggulan, seharusnya Ferrari mengantisipasi semua kemungkinan strategi yang bisa Mercedes gunakan. Namun untuk alas an tertentu, Ferrari memilih untuk tidak melakukannya, dan terbukti fatal dalam seri ini.

Sumber data: FIA, Motorsport.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com