Wonogiri, KompasOtomotif — Tim dari Kementerian Perhubungan menyelenggarakan uji coba bus tingkat antarkota antarprovinsi (AKAP) mengingat potensinya untuk menjadi tren baru. Uji coba diadakan bersama Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), serta perwakilan pengguna transportasi bus.
Muslih Zainal Asikin, Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia, mengatakan, pihak Kemenhub saat ini sedang mencari masukan dari berbagai pihak, terkait operasional bus tingkat AKAP ini. Bus tingkat AKAP akan menjadi tren baru transportasi bus pada masa mendatang karena ada kebutuhan di masyarakat yang menginginkan kenyamanan dalam bertransportasi, antara lain saat pulang kampung (pulkam).
“Ketika ada inovasi dari penyedia jasa transportasi, dan ada masyarakat yang mampu membayar demi kenyamanan, saya kira pada masa mendatang, ada peluang di segmen bus tingkat AKAP berkembang menjadi tren," ujar Muslih dalam siaran resmi yang diterima KompasOtomotif, Rabu (1/2/2017).
Muslih menambahkan, ketika jalan tol sudah menghubungkan Jakarta-Solo, perjalanan dengan bus tingkat ini bakal semakin nyaman. Dirinya berharap, kenyamanan itu bisa menjadi nilai tambah bagi transportasi bus.
"Ada tol, dengan bus ini di kecepatan 100 kpj masih terasa nyaman. Memang saat ini belum terasa, tetapi kalau sudah ada success story-nya, pasti yang lain ikut. Namun, ini bukan saingan antar-operator, tetapi bagaimana menarik penumpang baru yang mencari kenyamanan,” tutur Muslih.
Kurnia Lesani Adnan, bos PT Putera Mulya Sejahtera, penyedia bus tingkat AKAP jurusan Jakarta-Solo-Wonogiri, menuturkan, pihaknya sengaja menyediakan bus yang nyaman untuk menarik minat masyarakat yang belum pernah menggunakan bus bepergian ke Solo dan Wonogiri.
"Kami ingin memberikan dorongan baru untuk usaha transportasi bus bahwa bus yang ada sudah seperti ini. Kami menyediakan dua kelas yang unik di atas dan di bawah, dilengkapi sarana hiburan di setiap bangku," ujar Kurnia.
Berdasarkan masukan peserta tes, bus tingkat layak dioperasikan di Indonesia, tetapi harus disesuaikan dengan kelas jalan yang cocok jika melihat bobot bus yang bongsor ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.