Faktor Penyebab Harga Mobil Bekas Terjun Bebas

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga mobil bekas tidak selalu stabil di pasaran. Beberapa faktor bisa membuat nilainya merosot tajam, bahkan untuk barang yang tampaknya dalam kondisi baik.

Penurunan harga ini sering menjadi perhatian calon penjual, terutama di tengah persaingan pasar yang ketat.

Agus, juragan mobil bekas Autohaus, menjelaskan bahwa penyebab utama penurunan harga mobil bekas adalah riwayat perawatan yang buruk. Mobil yang jarang diservis tepat waktu atau memiliki catatan servis yang tidak lengkap cenderung membuat pembeli ragu.

"Pembeli biasanya sangat memerhatikan rekam jejak perawatan. Kalau terlihat asal-asalan, harga mobil pasti langsung jatuh," kata Agus kepada Kompas.com, Kamis (28/11/2024).

Selain itu, kondisi eksterior dan interior mobil juga menjadi faktor penting. Agus menambahkan bahwa kerusakan pada cat atau bodi, hingga interior yang kurang terawat, dapat membuat calon pembeli meminta diskon besar.

"Visual adalah kesan pertama. Kalau terlihat buruk, orang pasti langsung menawar rendah," kata dia.

Faktor lain yang turut berperan adalah tren pasar dan teknologi. Mobil dengan fitur usang atau model lama yang tidak sesuai kebutuhan pasar saat ini biasanya sulit dijual dengan harga tinggi.

"Misalnya, mobil tanpa fitur keselamatan modern, seperti ABS atau airbag, saat ini kurang diminati," kata Agus.

Ia juga menyoroti bahwa catatan kecelakaan atau riwayat banjir menjadi alarm bagi pembeli.

"Mobil bekas tabrakan atau terkena banjir, meski sudah diperbaiki, tetap dianggap berisiko oleh pembeli," ujar Agus.

Untuk menghindari harga mobil bekas terjun bebas, ia menyarankan pemilik mobil untuk selalu merawat kendaraan secara rutin, menjaga kebersihan, dan memastikan dokumen kendaraan lengkap.

"Dengan begitu, mobil tetap punya nilai jual yang baik di pasaran," kata Agus.

Jadi, bagi Anda yang ingin menjual mobil bekas, memperhatikan faktor-faktor ini bisa menjadi kunci untuk mendapatkan harga terbaik. Jangan sampai mobil Anda kehilangan nilai hanya karena hal-hal yang sebenarnya bisa dihindari.