LOMBOK, KOMPAS.com - Redaksi Kompas.com dapat kesempatan buat mencoba Hyundai Ioniq 5 N di Sirkuit Mandalika, Lombok, Kamis (14/11/2024). Momen tersebut pengetes manfaatkan untuk mencoba fitur Ioniq 5 N yang diperuntukan di trek.
Terdapat dua sesi yang berlangsung saat Ioniq 5 N Track Day. Pertama, Sirkuit Mandalika dibagi jadi beberapa bagian dan pengetes bisa mencoba semua "keunggulan" yang berhubungan erat dengan kampanye N Brand, seperti Corner Rascal, Track Capability, dan Everyday Sportscar.
Kemudian di sesi kedua, penguji mengelilingi trek secara penuh sebanyak tiga putaran. Buat setelan berkendaranya dibebaskan, jadi bisa merasakan Ioniq 5 N ketika dibawa dalam kecepatan tinggi sambil manuver di tikungan.
Pertama, penguji mencoba N Launch Control, tempat paling pas adalah saat lurusan panjang start dan finish Sirkuit Mandalika. Cara aktifkannya mudah, pertama masuk N Mode, lalu ada pilihan di layar infotainment, N Launch Control, tinggal disentuh saja.
Buat melakukannya, mobil harus dari kondisi diam, kaki kiri injak penuh rem dan kanan injak gas. Agar melaju, angkat kaki kiri dari pedal rem dan Ioniq 5 N langsung melesat.
Akselerasinya instan, klaim Hyundai dari 0-100 Kpj cuma 3,4 detik. Sampai ujung lurusan, dengan tenaga sekitar 600 TK dan torsi 740 Nm tersebut, Ioniq 5 N dengan mudah tembus 190 Kpj, hampir 200 Kpj.
Kemudian, pengetes juga mencoba fitur N Pedal. Fitur ini seperti regenerative braking, cuma lebih kuat, terdapat tiga tingkatan, jadi saat masuk ke tikungan, tidak perlu injak rem, cuma angkat kaki kanan dari pedal gas saja, dan siap masuk ke tikungan.
Fitur lainnya yang pengetes coba adalah N e-Shift dan N Active Sound+. Keduanya adalah hal yang paling unik dari Ioniq 5 N, pertama adalah bisa ganti gigi secara manual pakai padle shift, kedua bisa keluar suara seperti mobil ICE.
Ketika pengetes coba, sensasi ganti gigi dan suaranya seperti di mobil dengan mesin bensin. Tersedia tiga pilihan suara, yakni Ignition yang seperti mobil sport, lalu Evolution yang dibuat ala Hyundai N Vision Gran Tourismo, dan Supersonic yang serupa dengan pesawat jet.
Buat suara Ignition, efeknya bisa keluar suara Pop & Bangs ketika turun gigi. Sedangkan yang Supersonic, seperti ada suara ledakan ketika naik gigi, benar-benar sensasi yang unik.
Kemudian di bagian belakang Sirkuit Mandalika, pengetes coba N Torque Distribution, di mana tenaga dan torsi bisa dipindah ke roda depan atau belakang secara penuh.
Pertama dicoba dulu tenaga dan torsinya 100 persen ke roda depan. Alhasil Ioniq 5 N yang awalnya all wheel drive jadi seperti mobil penggerak depan, ada rasa understeer ketika masuk tikungan terlalu kencang.
Begitu juga saat dipindah ke roda belakang 100 persen, Ioniq 5 N seperti nurut masuk ke tikungan. Bahkan saat injak gas lebih dalam, ada kesan roda belakang mau mengejar ke depan, oversteer.
Terakhir sebelum masuk lurusan panjang, pengetes coba N Grin Boost atau NGB. Dengan menekan tombol NGB berwarna merah di setir, tenaganya dari 600 TK naik jadi 641 TK dan torsinya dari 740 Nm jadi 770 Nm.
Alhasil, dorongan tenaganya makin instan lagi dibanding saat awal coba launch control. Sampai di akhir lintasan, lihat speedometer sudah tembus 200 Kpj dan harus injak rem sebelum masuk tikungan pertama.
Buat sesi yang memutari Sirkuit Mandalika secara penuh, pengetes mengaktifkan fitur N e-Shift dari awal sampai akhir. Jadi sensasi ganti gigi seperti di mobil bensin bisa dirasakan.
Lalu di tikungan ke-8, 9, dan 10, pengetes memencet lagi NGB buat dapat tenaga dan torsi maksimal. Lewat tikungan yang mengalir tersebut, sambil gas penuh, Ioniq 5 N bisa melibasnya dengan mudah.
Secara keseluruhan setelah mencoba Ioniq 5 N di trek, Hyundai berhasil bikin mobil listrik yang unik. Memang benar bisa digunakan sehari-hari dan nyaman, tapi saat masuk ke trek juga bisa diandalkan, setara mobil sport tanpa harus ada ubahan tambahan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/18/090200915/ulik-fitur-unggulan-hyundai-ioniq-5-n-di-sirkuit-mandalika