Perlukah Sabuk Baja CVT Mobil Diganti secara Rutin?

SOLO, KOMPAS.com - Dalam merawat mobil matik dengan transmisi Continuously Variable Transmission (CVT), sabuk baja menjadi komponen penting yang perlu dijaga agar tidak rusak maupun putus.

Sabuk baja CVT ini berfungsi sebagai penghubung utama dalam sistem transmisi, yang bisa memengaruhi kinerja, efisiensi bahan bakar, dan respons kendaraan saat berkendara.

Lantas, mengingat perannya yang sangat krusial apakah sabuk baja CVT perlu diganti secara rutin?

Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan, tidak ada penggantian sabuk baja CVT secara berkala, yang ada perawatan rutin.

“Sabuk CVT tidak ada penggantian rutin, cuman oli CVT yang ada jadwal penggantian rutin” kata Muchlis kepada Kompas.com, Kamis (10/10/2024).

Muchlis juga mengatakan, penggantian oli CVT di buku pedomen ditulisakan sampai 100.000 Km, tapi sebaiknya dilakukan setiap 40.000 Km dan sekalian ganti filter CVT.

“Jika tidak sekalian ganti filter oli maka kinerja mesin tidak maksimal karena kotoran pada filter CVT bisa ikut bersirkulasi, sehingga tenaga berat dan BBM boros,” katanya.

Senada, Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan, tidak ada jadwal penggantian sabuk baja secara berkala pada CVT.

“Penggantian sabuk baja CVT dilakukan karena memang sudah bermasalah seperti terjadi selip, judder, dan sebagainya, perawatan CVT cukup ganti olinya saja secara berkala,” ucap Jamal

Jamal juga mengatakan, pentingnya untuk melakukan pemeriksaan rutin di bengkel untuk mengecek kondisi CVT fluid dan melakukan penggantian oli jika diperlukan.

Dengan demikian, meskipun sabuk baja CVT tidak memerlukan penggantian secara rutin, perhatian terhadap penggantian oli CVT dan filter secara berkala sangat penting dilakukan untuk menjaga kinerja sistem transmisi.