JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki era elektrifikasi, sejumlah produsen otomotif menyajikan pilihan kendaraan ramah lingkungan, mulai dari berteknologi hibrida hingga battery electric vehicle (BEV).
Saat ini sejumlah pabrikan roda empat juga sudah menawarkan mobil dengan teknologi hibrida, sebut saja Toyota dengan Innova Zenix dan Yaris Cross, Suzuki dengan Ertiga Hybrid, XL7 Hybrid dan Grand Vitara Hybrid, serta Honda melalui CR-V Hybrid.
Namun, berbeda dengan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) yang hanya memiliki line up mesin konvensional dan BEV.
Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer of HMID mengatakan, pihaknya memang belum ada rencana untuk terjun ke segmen kendaraan hybrid.
“Kita sebenarnya fokus ke Internal Combustion Engine (ICE) dan BEV. Karena memang kita sudah berkomitmen untuk berinvestasi di situ dan saya rasa juga pasar mobil listrik akan terus berkembang, Jadi kita fokus di ICE dan EV, belum ada rencana (hybrid),” kata Budi, saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2024).
Seperti diketahui, Hyundai memang sudah berkomitmen untuk membangun pabrik sistem baterai dan sel baterai di Indonesia.
Pabrik sistem baterai yang dioperasikan oleh Hyundai Energy Indonesia (HEI) akan mendukung peluncuran BEV kedua Hyundai yang diproduksi secara lokal dengan baterai produksi dalam negeri.
Di sisi lain, pabrik sel baterai yang dioperasikan oleh PT HLI Green Power diharapkan dapat memproduksi hingga 10 GWh sel baterai per tahun, yang cukup untuk memasok sekitar 150.000 unit mobil listrik dengan platform E-GMP dari Hyundai.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/07/164100715/hyundai-belum-mau-jualan-mobil-hybrid-di-indonesia