JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap wilayah punya kebijakan sendiri mengenai produk yang dijual. Salah satunya ialah Honda Beat yang ada di Malaysia berbeda dengan di Indonesia.
Perbedaannya tidak terlalu banyak karena sebetulnya hanya penyesuaian saja. Tujuannya agar skutik "sejuta umat" tersebut lebih cocok untuk pasar Malaysia.
Pertama soal nama, dapat dilihat di bodinya tertulis "Street" tapi beda dengan Beat Street di Indonesia yang pakai setang telanjang. Setangnya tertutup seperti Beat biasa.
Kedua yaitu lampu sein belakangnya terpisah seperti lampu setop ala motor sport. Kemudian di dekat sepatbor belakang ada "mata kucing" atau reflektor bulat warna kuning.
Sein terpisah dan mata kucing bertujuan agar visibilitas pengendara belakang lebih baik. Sein lebih mudah dikenali dan reflektor membuat motor terlihat saat gelap.
Mesinnya sama seperti Beat yang ada di Indonesia. Mengusung mesin eSP baru dengan injeksi PGM-FI. Menghasilkan 8,67 dk pada 7.500 rpm dan torsi 9,53 Nm pada 5.500 rpm.
Gas buang sudah lolos standarisasi emisi Euro 4. Klaim konsumsi bensinnya yaitu 59,1 km/liter menggunakan metode pengetesan WMTC yang berlaku di Malaysia.
Jika ditelisik angka itu sedikit lebih rendah ketimbang Beat di Indonesia yang diklaim tembus 60,6 km/liter pakai Idling Stop System (ISS) on dengan metode pengujian ECE R40.
Melihat situs boonsiewhonda.com, Beat di Malaysia tidak dibekali fitur ISS.
ISS sendiri merupakan fitur yang bisa mematikan mesin secara otomatis saat kondisi mesin idle tiga detik. Sehingga pada akhrinya bisa menekan konsumsi bahan bakar.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/22/144100615/lebih-keren-mana-honda-beat-malaysia-atau-indonesia-