JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) belum lama ini tengah menguji dan mengembangkan bahan bakar D-100. Bahan bakar yang diperutukkan bagi mesin diesel ini terbuat dari 100 persen minyak kelapa sawit.
Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa hal ini menjadi salah satu bentuk kerja pemerintah dalam membangun kemandirian energi Tanah Air.
“Tahun 2019 kita telah berhasil memproduksi dan menggunakan B20, dan tahun ini kita mulai dengan B30, sehingga kita mampu menekan nilai impor minyak kita di tahun 2019,” ucap Jokowi, dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-57 Kemerdekaan RI, Jumat (14/8/2020).
Jokowi mengatakan, saat ini Pertamina sedang menyelesaikan pengembangan bahan bakar D-100, yang memiliki angka cetane number 79.
Jika uji coba telah selesai dan siap diproduksi massal, diperkirakan 1 juta ton sawit akan diserap sebagai bahan baku BBM ini, dengan kapasitas produksi 20.000 barrel per hari.
“Pertamina bekerja sama dengan para peneliti, telah berhasil menciptakan katalis untuk pembuatan D-100 yaitu bahan bakar diesel yang 100 persen dibuat dari minyak kelapa sawit yang sedang uji produksi di dua kilang minyak kita,” kata Jokowi.
Untuk diketahui pada 14 Juli lalu, Pertamina telah melakukan uji coba bahan bakar D-100 dengan menggunakan MPV diesel hingga sejauh 200 km.
Deputy CEO PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Budi Santoso Syarif mengatakan, selama pengujian bahan bakar D-100, tidak ditemukan adanya excessive noise selama berkendara.
Tarikan mesin diklaim menjadi lebih bertenaga dan asap buang knalpot menjadi lebih bersih, walaupun mobil digeber pada rpm tinggi.
“Menurut hasil uji lab kami, terukur bahwa angka cetane number bahan bakar campuran D-100 pada Dexlite dan FAME yang digunakan tersebut mencapai angka minimal 60 atau lebih tinggi dari bahan bakar diesel yang ada saat ini,” ujar Budi, dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/14/174100715/siap-diproduksi-massal-bahan-bakar-d-100-bisa-tekan-impor-minyak