JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dalam kondisi aman di masa siaga virus corona (Covid-19).
Namun demikian, dari pantauan selama meluasnya wabah corona di Indonesia, konsumsi masyarakat terhadap penggunaan BBM mengalamai penurunan.
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, hal ini terjadi sejak merebaknya wabah corona dan dimulainya penerapan work from home (WFH).
"Secara umum konsumsi BBM tirun 8 persen dari rata-rata nasional harian atau dari 134,87 ribu KL menjadi 123,74 ribu KL," kata Fajriyah dalam keterangan resminya, Jumat (27/3/2020).
Namun demikian, Pertamina tetap menjaga ketersediaannya. Fajriyah mengatakan BBM rata-rata nasional berada di level 23 hari.
Jumlah ini dianggap aman untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari di tengah pandemi corona dan akan terus ditambah sesuai suplai.
"Stok ini akan terus ditambah sesuai dengan jadwal suplai yang telah direncanakan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah," ucap Fajriyah.
Lebih lanjut Fajriyah menyampaikan, meski kondisi darurat, namun secara keseluruhan operasional produksi, pengolahan, distribusi, dan pemasaran produk akan tetap berjalan.
Bahkah untuk mendukung kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah, Pertamina juga mengoptimalkan layanan pengantaran atau Pertamina Delivery Service bagi masyarakat yang memilih untuk beraktivitas di rumah saja selama kondisi siaga.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus, Pertamina juga menyemprotkan disinfektan di fasilitas SPBU dan penerapan prosedur tambahan bagi petugas SPBU, seperti penggunaan masker, sarung tangan dan hand sanitizer.
"Kami telah menerapkan kebijakan secara internal untuk pengaturan pekerja di mana pekerja di dalam lingkungan operasional perusahaan tetap masuk, sementara untuk pekerja kantoran menjalankan work from home. Dengan kebijakan tersebut, kami memastikan pasokan BBM dan aman ke depannya," kata Fajriyah.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/27/164855315/imbas-covid-19-konsumsi-bbm-pertamina-turun-8-persen