Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Insentif Motor Listrik, Ini Maunya Honda

Rencana pemberian insentif pada kendaraan listrik yang diimpor utuh (completely built up/CBU), sempat sempat terungkap dalam draft Perpres yang belum ditandatangani itu.

Namun belakangan, perkembangan menunjukkan bahwa insentif untuk kendaraan listrik CBU hanya diterima untuk mobil listrik, sedangkan sepeda motor listrik tidak.

Baca: Jangan Harap Motor Listrik ?CBU? Dapat Insentif

Alasannya, sudah ada produsen lokal yang mengembangkannya, termasuk Gesits yang digawangi Garansindo dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).

Direktur Pemasaran AHM Thomas Wijaya memandang bahwa insentif seharusnya diberikan kepada pemain lokal, atau agen pemegang merek yang sudah berkontribusi di Indonesia.

”Kita maunya APM atau yang sudah berkontribusi di Indonesia harusnya lebih diprioritaskan. Atau justru digandengkan. Subsidi bukan ke pengimpor, tapi seharusnya ke kita para produsen,” ujar Thomas.

Baca: Nekat Beri Insentif Motor Listrik CBU, Bunuh Bangsa Sendiri

Karena alasan inilah, lanjtunya, AHM belum memutuskan untuk mengimpor sepeda motor listrik, atau memproduksi secara lokal. Kembali lagi ke regulasi, bahwa AHM akan tetap wait and see, soal insentif dan sebagainya.

”Kalau bisa lebih kompetitif, bisa saja produksi di kita (lokal). Negara-negara lain, mobil listrik yang diproduksi sudah free PPnBM,” kata Thomas.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronik, Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan sebelumnya sudah menyatakan bahwa keringanan bea masuk dan pajak, memang tidak sebaiknya diberikan untuk impor CBU (completely built up/utuh) motor listrik.

”Sepeda motor sudah kuat, pasarnya juga sudah besar, supply komponen sudah kuat, jadi tidak pakai insentif lagi lah, untuk roda dua saya kira tidak usah, Gesits saja sudah bikin,” ujar Putu.

https://otomotif.kompas.com/read/2017/08/30/154200615/soal-insentif-motor-listrik-ini-maunya-honda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke