Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Cadangan Jadi Masalah di Inggris

Kompas.com - 11/04/2017, 08:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

London, KompasOtomotif – Pemanfaatan teknologirun flat tyre (RFT) dan mulai menggeser posisi ban cadangan pada mobil, mulai menimbulkan masalah di Inggris. Kondisi diperparah karena infrastruktur yang jelek, jalan berlubang sampai kurangnya pengetahuan sopir.

Tahun lalu, perusahaan asuransi RAC dan AA melayani hampir 180.000 panggilan, di mana pengendara punya masalah ban kempes, tapi tidak memiliki cadangan. Kenyataannya saat ini, ada sepertiga dari mobil baru saat ini dijual tanpa ban cadangan, karena pembuat mobil ingin menghemat ruang dan bobot mobil.

Mengutip Autoexpress, Senin (10/4/2017), Edmund King, Presiden AA mengatakan, dirinya ingin melihat atau setidaknya sebagai pilihan pada mobil baru, untuk mencegah pengendara terdampar di pinggir jalan.

Inggris saat ini menghadapi backlog (penundaan) 14 tahun terkait perbaikan lubang di jalan, di mana laporan terbaru menunjukkan adanya penurunan 19 persen perbaikan oleh pemerintah daerah di seluruh Inggris dan Wales.

Sebuah survey terhadap 25.000 pengemudi, ditemukan kalau 39 persennya mengalami kerusakan ban akibat menghajar lubang. Pihak AA mengatakan, jumlah laporan yang berhubungan dengan ban terus meningkat, dan kasus ini berkontribusi paling tinggi dibanding masalah lainnya.

Untuk mengatasi hal ini, RAC dan AA telah mengembangkan roda cadangan multi-fit yang dapat dipasangkan pada 90 persen mobil dalam keadaan darurat. “Lubang jalan biasanya merusak dua ban, depan dan belakang pada sisi yang sama. Jadi jika sebuah mobil memiliki cadangan, maka satu roda multi-fit sebagai pengganti sementara akan sangat berharga,” ujar King.

Neil Greig, Direktur Kebijakan dan Riset di IAM RoadSmart menambahkan, meski memiliki ban cadangan, banyak juga pengemudi mobil yang tidak tahu cara mengganti ban. Padahal, kemampuan atau ilmu mengganti ban seharusnya harus dimiliki setiap pengemudi, agar tidak terdampar di jalan, atau bahkan jadi objek kejahatan.

“Banyak pengemudi mengatakan kepada kami bahwa mereka sering tidak tahu banyak, tentang bagaimana mobil mereka bekerja dan bagaimana merawatnya. Mengubah ban adalah keterampilan hidup, yang bisa menghemat waktu berharga daripada hanya duduk di pinggir jalan sambil menunggu pertolongan," ujar Greig.

Di Indonesia memang beberapa merek asal Eropa, juga sudah tidak menjual mobil dengan ban cadangan, alih-alih ban sudah menggunakan teknologi RFT. Padahal sesuai aturan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009, komponen ban cadangan wajib tersedia di setiap kendaraan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau