Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Beli Lamborghini Karena Susah Dapat Ferrari

Kompas.com - 16/03/2017, 15:40 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jenewa, KompasOtomotifFerrari melalui Presiden dan CEO, Sergio Marchionne dalam sebuah wawancara di Jenewa, menyatakan bakal menggenjot produksi agar konsumen tak menunggu terlalu lama dan lari. Bahkan dirinya tak takut membuat penyataan bahwa orang-orang membeli Lamborghini karena antre Ferrari.

Artinya, Marchionne sangat yakin, Ferrari masih menjadi pilihan utama konsumen supercar ketimbang merek lain. ”Saya menaruh respek pada Stefano Domenicali (CEO Lamborghini). Tapi orang membeli Lamborghini karena mereka tidak bisa menggenggam Ferrari," katanya, mengutip Car, (15/3/2017).

Begitulah gaya Marchionne, yang tak takut melontarkan pernyataan apa pun. Dia yakin masa depan merek Kuda Jingkrak yang akan terus dicari. Tahun ini, target ditetapkan 8.500 unit Ferrari terjual. Angka itu naik sedikit dari 2016 dengan penjualan 8.014 unit, atau 7.664 pada 2015.

Dia mengakui bahwa menambah produksi akan membuat konsumen senang. Saat ini, kendala yang dialami merek Italia itu adalah membuat konsumen inden terlalu lama, lalu kabur memilih merek lain. Laporan tahun lalu, pemesan model 488 GTB, California T, dan GTC4 Lusso T harus sabar sampai 2018!

Saat Ferrari harus kehilangan konsumen, merek lain ambil keuntungan. Pernyataan Marchionne ada benarnya, dan mungkin tak akan membuat Domenicali marah. Lamborghini mencapai rekor penjualan 3.457 pada 2016, atau naik 7 persen ketimbang 2015 di angka 3.245 unit.

Terlepas daru urusan menambah kapasitas produksi, Ferrari juga berusaha memasuki segmen pasar yang belum terjamah. Namun, Marchionne menegaskan bahwa pihaknya tak mau memproduksi mobil dimana orang tak mau membelinya.

Pernyataan ini juga menepis dugaan bahwa Ferrari siap memproduksi mobil entry level, atau bahkan SUV/ CUV. Perusahaan justu melihat peluang pada pengembangan mobil hybrid, menggunakan mesin V12 transmisi manual untuk menciptakan model baru yang akan muncul pada 2019 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com