Jakarta, KompasOtomotif – Kenyataannya memang rekan setim, tetapi di balik itu, tersimpan bara panas. Contoh, ketika Lorenzo dan Rossi harus memasang pembatas di garasi tim Yamaha, simbol perseteruan antara dua juara dunia. Mengaca dari sana, Ducati menjamin tak akan terjadi di tubuh tim mereka.
Ditemui saat berkunjung ke Ducati Flagship Store di Kemang, Jakarta, Jumat (17/2/2017), CEO Ducati Motor Holdings Claudio Domenicali menyatakan, sekaligus menegaskan, bahwa antara Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso sangat profesional dan saling respek satu sama lain.
”Tentu, keduanya punya semangat untuk menang. Bisa jadi kadang tidak selalu baik satu sama lain, dan itu bagian dari persaingan seperti yang lainnya,” kata Domenicali.
Dia pun melanjutkan bahwa ekspektasi yang diharapkan tim adalah mereka saling mengalahkan, dan hal ini akan menjadi baik buat semua pebalap. Domenicali pun mengakui adanya potensi ”Lorenzo vs Rossi” di tubuh Ducati.
”Musuh paling utama adalah pebalap yang berada di kotak yang sama. Karena mereka punya tim dan motor yang sama. Tapi saat bertarung, di bawah aturan, itu akan tidak ada kendala,” kata Domenicali.
Ya, pengalaman antara Rossi dan Lorenzo di Yamaha memang menjadi momok semua tim. Mereka memang tak terang-terangan bilang kalau ada masalah, tetapi kenyataannya kedua pebalap hebat itu tak pernah benar-benar akur.
Puncaknya ketika Rossi comeback ke Yamaha setelah gagal bersinar dengan Ducati. Kemudian dua tahun lalu, saat Rossi dan Lorenzo memperebutkan gelar juara yang akhirnya dimenangi Lorenzo.
Kini, Lorenzo berlabuh ke Ducati dan menjadi satu atap dengan Andrea Dovizioso yang merupakan kompatriot Rossi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.