Jakarta, KompasOtomotif — BMW Group Indonesia mengklaim ikut ambil bagian dalam perumusan Peta Jalan Industri Kendaraaan (roadmap), khususnya terkait dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Target Penurunan Gas Rumah Kaca (CO2), Rabu (8/2/2017).
Kegiatan diskusi yang diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ini memang masih belum ditujukan untuk mencari keputusan. Namun, hal ini bakal jadi langkah awal untuk bisa memperjelas jalan menuju tujuan, salah satunya penurunan emisi CO2 sebanyak 29 persen pada 2030.
Jodie O’tania, Vice President Corporate Communications BMW Group, mengatakan, pihaknya menaruh perhatian besar terkait penurunan gas karbon dioksida pada masa mendatang, termasuk di Indonesia.
“Dari 1995 sampai 2015, BMW sudah pernah berhasil mengurangi kadar emisi CO2, dari penjualan kendaraan di Eropa hingga 40 persen. Karena itu, kami konsisten berada di puncak Dow Jones Sustainability Index selama 10 tahun berturut-turut, dan focus group discussion (FGD) ini bisa jadi wadah kami untuk berbagi pengalaman,” kata Jodi.
Tami Notohutomo, Product Planning Manager BMW Group Indonesia, menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk dapat menjadi rekan pemerintah dalam perumusan peta jalan industri otomtif ini (utamanya dalam penurunan kadar emisi).
“Kami juga memiliki misi untuk menciptakan produk ramah lingkungan. Dalam hal ini, konsep BMW EfficientDynamics sudah diterapkan secara bertahap sejak 2001,” ujar Tami.
Secara tidak langung, diskusi ini juga bakal bermuara pada lahirnya aturan pajak berdasarkan emisi, yang akan dicetuskan pemerintah. Untuk mobil zero emission, BMW sudah memperkenalkan i8, yang penjualannya sudah dibuka pada Asgustus 2016 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.