Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen “Mobil Perdesaan” Bakal Terseleksi Ketat

Kompas.com - 13/01/2017, 09:32 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif –Pemerintah Indonesia lagi menyiapkan satu program lanjutan low cost and green car (LCGC), yakni mobil perdesaan. Program ini sudah masuk tahap menyiapkan prototipe dan segera masuk produksi massal.

Prototipe (platform) mobil perdesaan saat ini tengah disipkan menggandeng beberapa pihak, mulai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Universitas, sampai lembaga penelitian. Lisensi platform nantinya akan dipegang oleh pemerintah.

Lantas, bagaimana mekanismenya, khususnya bagi perusahaan yang berniat ikutan menikmati ceruk baru ini?

Pihak Kementerian Perindustrian mengaku masih mempersiapkan berbagai ketentuan khusus yang wajib dipenuhi perusahaan peserta.

Baca juga : Mobil Perdesaan Harusnya Jadi Mainan Produsen Lokal

“Setelah ada lisensinya, tentunya harus diimplementasikan oleh siapa saja yang berminat. Namun, ada persyaratan yang perlu dipenuhi tentunya,” ujar Yan Sibarang Tandiele, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin kepada KompasOtomotif, Rabu (11/1/2017).

“Iya memang semestinya seperti itu, ada syarat-syaratnya, seperti misalnya mobil perdesaan ini harus diproduksi lokal dengan pemilik lokal, dan lainnya, pastilah seperti itu,” ucap Yan.

Baca juga : Toyota  Mulai Endus Potensi Mobil Perdesaan

Yan menambahkan, tetapi itu tidak menutup kemungkinan untuk mendapat bantuan dari pihak lainnya. Karena sampai saat ini, yang belum ada di dalam negeri adalah urusan mesin dan transmisinya.

“Kita kan mengklaim ini harus dibuat harus lokal dan lokal, soal nanti ada bantuan ini dan itu bisa saja terjadi, pasti itu,” kata Yan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com