Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Mobil Pedesaan Masih Sumir

Kompas.com - 06/12/2016, 08:04 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Wacana lama tentang diberlakukannya program, peraturan, dan konsep mobil pedesaan akhir-akhir ini kembali mencuat. Bukannya sudah rampung, pemerintah justru terkesan belum punya konsep yang jelas karena masih meraba-raba keinginan masyarakat.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan mengakui kalau program mobil pedesaan masih dalam tahap prototiping, memilih mobil mana yang cocok.

”Pastinya, konsep yang kami mau bukan membuat mobil besar-besaran. Kami mau buat prototipe yang mana orang desa bisa merakit dan memelihara sendiri. Bahkan target kami SMK-SMK bisa rakit dan merawatnya,” kata Putu, belum lama ini di Jakarta.

Grandong
Lantas, mobil seperti apa yang sebenarnya dimaui pemerintah? Putu belum mengungkap detail. Dia cuma memberi contoh, bahwa mobil pedesaan bisa menggantikan fungsi kendaraan yang sudah memasyarakat untuk sehari-hari.

”Kalau di Jawa Timur mereka menyebut grandong. Jadi mesin penggilingan beras, ditaruh di atas sasis dan bisa jalan. Kira-kira akan menggantikan fungsi grandong itu,” kata Putu.

Dirinya tak menyebut bakal mengajak agen pemegang merek (APM) untuk berpartisipasi dalam program ini. Namun Putu mengatakan bahwa APM bisa bergabung untuk perawatan dan suplai komponen. Saat ini, di tahap awal, pemerintah hanya ingin mencaritahu kebutuhan masyarakat pedesaan seperti apa.

”Jangan sampai kita bikin mobil pedesaan, mereka malah enggak mau, terus pakai pikap biasa. Masih dikembangkanlah, nanti bentuknya seperti apa, pikap atau mobil yang naik kereta, belum tahu,” ucap Putu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau