Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rapor Merah" Honda Sonic di Awal 2016

Kompas.com - 15/03/2016, 07:41 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtmotif – Meski hadir pada tahun kelam industri otmotif roda dua Tanah Air, pada Agustus 2015, namun rata-rata penjualan Sonic hingga akhir tahun berhasil berada di angka 8.000-an unit per bulan. Sementara, memasuki dua bulan pertama di tahun 2016, Honda Sonic seolah terjun bebas.

Capaian penjualan pada Januari 2016 hanya 2.061 unit, bahkan di bulan berikutnya (Februari) turun menjadi 1.910 unit. Padahal pada Desember 2015, penjualan masih berada di angka 6.724 unit atau terjerembab 69,3 persen dibandingkan Januari 2016. Ada apa dengan Honda Sonic?

Terkait dengan penurunan yang cukup drastis, pihak Honda tidak mengatakan ini bukan karena konsumen yang berpindah merek, tetapi lebih karena permintaan pasar yang memang sedang menurun. Meski pada dua bulan pertama tersebut, kabar kemunculan Satria Injeksi sudah jadi kepastian, bahkan produknya sudah didistribusi ke diler-diler.

“Kami melihat hal ini dikarenakan permintaaan konsumen di segmen ini yang cukup menurun. Pastinya kami akan lebih fokus memenuhi permintaan pasar dan konsumen, serta meningkatkan pelayanan bagi konsumen Sonic,” ujar Thomas Wijaya, General Manager Sales Division PT Astra Honda Motor (AHM) kepada KompasOtomotif, Senin (14/3/2016).

Namun, apapun alasan yang diutarakan, faktanya pada dua bulan pertama ini, merupakan capaian terburuk Honda Sonic. Data tersebut dikutip dari Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) update terbaru Februari 2016.

Data AISI Penjualan Honda Sonic

2015

Penjualan

 

Agustus

8.413

 

September

7.136

 

Oktober

9.411

 

November

9.303

 

Desember

6.724

 
     

2016

Penjualan

 

Januari

2.061

 

Februari

1.910

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com