Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Bebek Anjlok, Yamaha Ngotot Cari Celah

Kompas.com - 13/03/2015, 08:40 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Bogor, KompasOtomotif – Pasar sepeda motor jenis moped atau lebih dikenal dengan istilah bebek semakin turun dari tahun ke tahun. Namun Yamaha Indonesia memandangnya berbeda. Masih ada harapan dan peluang yang tak boleh disia-siakan. Buktinya, penguatan dilakukan dengan munculnya MX King dan Jupiter MX 150 di segmen bebek sport.

Menurut Executive Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti, menyatakan bahwa ada faktor lain yang membuat model bebek tetap diincar, yakni kepraktisan dan kelincahan dipakai saat berada di jalan kondisi khusus.

”Pasar (bebek) memang mengecil, lalu matik dan sport membesar. Ini yang membuat moped sedikit dianaktirikan. Yamaha beda, kami punya banyak loyal costumer khususnya di model Jupiter MX. Sehingga inilah yang membuat kami memelihara kelas bebek,” tegas Dyon, (12/3/2015).

Yamaha Indonesia membidik 2.550.000 unit sepeda motor terjual sepanjang 2015. Dari jumlah itu, diharapkan 20 persennya atau sekitar 510.000 unit disumbang bebek. Skutik diharapkan berkontribusi sebesar 50 persen, diikuti sport 30 persen.

KompasOtomotif-Donny Apriliananda Deretan model bebek Yamaha lainnya, yakni Vega ZR.

Strategi

Tak banyak strategi khusus, namun Dyon mengisyaratkan bahwa fokus pasarnya di luar Jawa. Bebek Yamaha dikatakan kuat di daerah, khususnya Sumatera (Utara), Kalimantan, dan Sulawesi. Porsinya bisa mencapai 60 persen, sisanya Jawa.

Nggak semua orang mau kencang atau cepat, misalnya pakai sport. Alasannya karena postur tubuh. Misalnya, naik R25 kegedean. Bebek sepertinya pas untuk orang Indonesia,” ujar Dyon.

Dirinya juga menjelaskan bahwa faktor infrastruktur yang membuat pasar bebek di luar Jawa stabil. ”Di Jawa, jalanan lebih mulus. Masuk Kalimantan atau di Luar Jawa jalanan tidak begitu baik. Bebek masih dicari. Di Jawa spoke wheel (pelek jari-jari) tak laku. Di luar Jawa laku, karena bisa disetel kembali kalau kena lubang,” imbuh Dyon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com