Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor yang Menyebabkan Rem Skutik Blong

Kompas.com - 16/08/2024, 17:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Rem blong pada sepeda motor matik bisa menjadi masalah yang sangat berbahaya dan mempengaruhi keselamatan berkendara.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, rem blong terjadi akibat gesekan terus-menerus antara piringan dengan kampas.

“Sehingga gagal bekerja dengan sempurna. Hal ini bisa terjadi di kondisi jalan turunan panjang atau diaktifkannya rem secara terus menerus tanpa jeda, khususnya kendaraan matik,” kata Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Rangkaian MotoGP Austria 2024 Dimulai Sore Ini

Video pengendara skutik alami rem blong(instagram.com/achmad_subechi) Video pengendara skutik alami rem blong

Sementara itu, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi Ahmad Wildan mengatakan, kegagalan pengereman biasanya terjadi di jalan menurun, termasuk pada motor matik.

“Rem blong dipicu oleh pengereman panjang dan berulang, bisa karena medan jalan yang terlalu curam, tidak adanya antisipasi, atau kesalahan pengopersian seperti tetap memacu kendaraan dengan kencang,” kata Wildan.

Penggunaan rem yang berulang-ulang dan dipaksa untuk menghambat laju kendaraan dengan durasi lama, bisa membuat komponen rem mengalami panas yang berlebih.

“Karena besarnya pengaruh gaya gravitasi bumi mendorong kendaraan meluncur, dan tidak adanya antisipasi menggunakan gigi rendah atau memanfaatkan engine brake maka pengemudi terpaksa menggunakan rem secara terus menerus,” ucap Wildan.

Wildan juga mengatakan, ada istilah brake fading dalam kejadian rem blong yaitu kampas menyublim akibat panas.

Baca juga: Merek Mobil dengan Impor Paling Banyak di Indonesia Juli 2024

Motor wisatawan asal Demak nyangkut di atap rumah warga karena rem blongKOMPAS.com/tangkapan layar Motor wisatawan asal Demak nyangkut di atap rumah warga karena rem blong

“Jenis rem blong ini kerap didapati pada motor skutik karena motor tersebut dibekali kopling otomatis untuk menyambung dan memutus putaran mesin dengan transmisi, sehingga engine brake mudah hilang, kata Wilda.

Selain itu, Wildan juga mengatakan, motor matik memiliki mekanisme mesin yang sulit untuk melakukan engine brake, karena saat tuas gas skutik dilepas kondisi transmisinya akan kembali ke netral.

“Banyak pengendara motor matik ketika melewati turunan akan menurunkan tuas gas, sehingga mesin hanya berputar idle, padahal posisi ini sangat berbahaya karena laju motor matik akan semakin kencang, terdorong oleh gaya gravitasi,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau