Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Hindari Antrean Panjang Pengisian BBM Saat Perjalanan Mudik

Kompas.com - 27/03/2024, 19:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan terjadi pada Senin, 8 April 2024, bertepatan dengan dimulainya cuti bersama.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, diperkirakan potensi pergerakan masyarakat pada waktu tersebut mencapai 26,6 juta orang.

Jumlah tersebut sekitar 13,7 persen dari prediksi jumlah pemudik 2024 yang berdasarkan hasil survei mencapai 193,6 juta orang.

Baca juga: Jelang Mudik, Pertamina Tambah Stok BBM di Banyumas Raya Jadi 1.809 KL

Ilustrasi jalur red carpet khusus BBM nonsubsidi di SPBU.Dok. Pertamina Ilustrasi jalur red carpet khusus BBM nonsubsidi di SPBU.

"Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen)," ucap Budi dalam keterangan resminya, Selasa (12/3/2024).

Sementara untuk puncak arus balik, diprediksi akan terjadi pada Minggu 14 April 2024. Potensi pergerakannya diperkirakan mencapai 41 juta orang atau 21,2 persen.

Dari data di atas maka diperkirakan pengguna jalan raya akan meningkat begitu juga pengunjung SPBU untuk mengisi BBM. Sehingga antrean kendaraan bisa saja terjadi di setiap SPBU.

Baca juga: Mudik Pakai Toyota Agya, BBM Full Bisa sampai Mana?

Ilustrasi harga BBM Pertamina. Pertamina masih meninjau kemungkinan kenaikan harga BBM setelah Pemilu 2024 atau mulai Maret 2024.Dok. Pertamina Ilustrasi harga BBM Pertamina. Pertamina masih meninjau kemungkinan kenaikan harga BBM setelah Pemilu 2024 atau mulai Maret 2024.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, pihaknya menyiapkan jalur khusus "red carpet" untuk pembeli BBM nonsubsidi, termasuk Pertamax.

Jalur ini memungkinkan pembeli BBM nonsubsidi untuk dilayani lebih dulu tanpa perlu mengantre bersama pengguna BBM subsidi seperti Pertalite.

Sesuai namanya, jalur red carpet ditandai dengan lantai SPBU Pertamina yang dicat berwarna merah.

"Red carpet sebenarnya disiapkan sebagai jalur khusus produk BBM nonsubsidi," ujar Irto, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Mudik Pakai Daihatsu Sigra, BBM Full Bisa sampai Mana?


Lebih lanjut Irto menyampaikan, masyarakat yang membeli BBM nonsubsidi dapat didahulukan untuk mengisi.

"Jika memang ada konsumen yang akan membeli produk nonsubsidi di pulau pompa yang belum red carpet, selama tidak ada antrean pembeli produk non-subsidi lain, maka kami mempersilakan mengisi," kata Irto.

Namun, Irto menyarankan agar konsumen menggunakan fasilitas red carpet yang telah disediakan oleh Pertamina pada SPBU khusus agar mendapatkan layanan prioritas tersebut. Artinya, SPBU dengan layanan reguler tidak dapat memberikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com